Baru Dilaunching, Program MBG di SMAN 1 Seluma Dihentikan Sementara, Kenapa?
MBG di SMAN 1 Seluma dihentikan--
SELUMA, RBTVDISWAY.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Seluma yang baru dilaunching pada Kamis, 2 Oktober 2025 yang lalu diketahui telah dihentikan untuk sementara waktu.
Usut punya usut, penghentian ini dipicu oleh konflik di internal dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kelurahan Talang Saling, Kecamatan Seluma Kota. Yakni SPPG yang dikelola oleh Yayasan Amanah Cinta Kasih.
Dari informasi yang didapat penghentian sementara ini lantaran ketidaksepakatan harga bahan baku, antara koperasi milik yayasan dengan pihak pengelola dapur MBG. Hal inilah yang kemudian memicu kekhawatiran, terkait efisiensi anggaran pelaksanaan program.
BACA JUGA:Dilantik Sekjen Kemendikti Saintek, Indra Cahyadinata Resmi Jabat Rektor UNIB
Diungkapkan Kepala SMAN 1 Seluma, Dian Rachmayanti membenarkan adanya pemberhentian sementara penyaluran makanan bagi siswanya saat ini.
"Iya, kami diberitahu Sabtu kemarin, mulai Senin ini penyaluran MBG di sekolah kami dihentikan. Kami hanya menerima pemberitahuan dari pihak penyedia makanan tanpa penjelasan rinci. Untuk penyaluran MBG hanya berlangsung dua hari kemaren," tutur Dian Rachmayanti.
BACA JUGA:Begini Penjelasan BMKG Soal Benda Diduga Meteor Jatuh Disertai Dentuman Keras di Cirebon
Sebelumnya, para siswanya menunjukkan antusiasme tinggi sejak program diluncurkan. Oleh karena itu, pihak sekolah berharap kendala yang ada, dapat segera diselesaikan agar program bisa kembali berjalan normal.
Sementara itu, menurut Koordinator SPPG Kabupaten Seluma, Reno Pinarta Wahyu saat dikonfirmasi juga membenarkan, terkait penghentian operasional dapur MBG di Talang Saling terhitung mulai 6 Oktober 2025.
"Benar pak, dapur SPPG Talang Saling untuk sementara berhenti beroperasi. Kami sedang menyelesaikan permasalahan internal antara SPPG dengan koperasi penyedia bahan baku," ujar Reno.
Reno juga menegaskan bahwa penghentian ini tidak berkaitan dengan kebijakan dari pemerintah atau Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara program, melainkan murni karena perbedaan pendapat, antara pihak dapur dan koperasi terkait harga bahan pangan.
"Masalahnya ada di internal mitra kami, Kepala SPPG sendiri tidak menginginkan penghentian. Tapi karena belum ada kesepakatan harga, operasional dapur harus ditunda sementara untuk menghindari pembengkakan anggaran," tegasnya.
BACA JUGA:Bayi Cantik yang Dibuang Dirawat Dinas Sosial, Polres Kepahiang Ambil Langkah Ini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


