Iklan dempo dalam berita

Jaga Berat Badan Anak, Berikut Risiko Obesitas, Salah Satunya Memicu Penyakit Jantung

Jaga Berat Badan Anak, Berikut Risiko Obesitas, Salah Satunya Memicu Penyakit Jantung

Obesitas pada anak bisa menyebabkan penyakit jantung--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Melihat anak yang memiliki berat badan berlebihan atau gendut, memang menggemaskan. Bahkan tidak sedikit orang tua yang merasa bahagia jika anaknya memiliki bentuk tubuh yang gendut.

Hati-hati, berat badan yang berlebihan atau obesitas sangat rentan dengan berbagai penyakit. Salah satunya penyakit jantung.

BACA JUGA:Kendala Verifikasi Email Mitra Statistik 2024 Tidak Muncul, Ini Solusinya

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, 41 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Terjadinya obesitas karena adanya penumpukan lemak berlebihan di tubuh. 

Obesitas pada anak adalah penyakit kompleks dengan faktor utama karena gaya hidup tidak sehat. Hal ini dapat terjadi ketika anak-anak memiliki berat badan di atas berat badan yang sehat untuk usia dan tinggi badannya.

Obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke di masa depan. Lalu apa yang menjadikan anak mengalami obesitas ?

Obesitas pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi anak mana pun, tetapi lebih sering terjadi pada kelompok tertentu, terutama terkait masalah sosial ekonomi dan etnis

BACA JUGA:Mitra Statistik BPS 2024, Pahami Tugas Mitra Pendataan dan Pengolahan BPS untuk Kegiatan Sensus dan Survei

1. Pola makan yang buruk

Mengonsumsi makanan kalori tinggi seperti makanan cepat saji, minuman manis, atau makanan kemasan dapat menyebabkan berat badan kenaikan pada anak. 

Makanan dan minuman siap saji itu cenderung memiliki kandungan gula yang tinggi.

2. Kurang Berolahraga atau Bergerak

Anak yang jarang bergerak lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan karena mereka tidak membakar banyak kalori.

Biasanya anak yang jarang bergerak dikarenakan mereka lebih senang menghabiskan waktu bermain game atau menonton, sehingga tubuh sedikit melakukan aktivitas gerak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: