Prestasi ini juga semakin mempertegas reputasi Indonesia sebagai salah satu negara dengan tradisi olahraga air yang kuat, memadukan kekompakan tim, stamina, serta strategi mendayung yang efektif.
Panjat Tebing: Indonesia Cetak Sejarah di Nomor Speed-4
Tak kalah membanggakan, cabang Sport Climbing juga menyumbangkan medali berharga. Pada nomor Speed-4format baru yang mempertemukan empat atlet sekaligus di jalur panjatIn donesia tampil luar biasa.
- Desak Made Rita Kusuma Dewi meraih emas.
- Kiromal Katibin, sang sprinter panjat dinding dunia, membawa pulang perak.
- Rajiah Sallsabillah ikut menambah koleksi dengan perunggu.
Dari tiga medali ini menjadikan Indonesia salah satu kekuatan baru dalam dunia panjat tebing internasional. Bahkan, Desak Kusuma Dewi disebut-sebut sebagai ikon baru setelah penampilannya yang konsisten dan penuh determinasi.
Lompatan Prestasi dari Birmingham ke Chengdu
Jika menengok sejarah, prestasi di Chengdu 2025 ini menunjukkan kemajuan signifikan. Pada World Games 2022 di Birmingham, Amerika Serikat, Indonesia hanya berada di posisi ke-25.
Kini, dengan strategi lebih fokus dan pemilihan cabang unggulan, Indonesia berhasil menembus peringkat 20 besar dunia.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa pengembangan cabang olahraga non-olimpiade juga bisa menjadi ajang unjuk gigi dan membawa nama bangsa harum di kancah global.
BACA JUGA:Ratusan Murid Diduga Keracunan Usai Santap MBG di Kabupaten Lebong, Dirawat di Sejumlah Faskes
Arti Penting Prestasi Ini bagi Olahraga Nasional
Prestasi di Chengdu tak seka hanaydar dengan deretan medali. Namun ada pesan besar yang bisa dipetik:
1. Efektivitas dan efisiensi – meski jumlah atlet tak besar, hasilnya maksimal.