Pembangunan Monumen dan Museum
Untuk mengenang para korban, pemerintah Orde Baru membangun Monumen Pancasila Sakti di area Lubang Buaya pada tahun 1969. Seiring waktu, kompleks ini diperluas dengan sejumlah fasilitas bersejarah, antara lain:
- Museum Pengkhianatan PKI yang berisi diorama peristiwa G30S.
- Ruang Relik yang menyimpan barang-barang peninggalan korban.
- Paseban sebagai area upacara.
- Rumah-rumah yang dipertahankan untuk menggambarkan suasana saat penculikan berlangsung.
Di kawasan ini juga dipamerkan kendaraan tua yang disebut-sebut dipakai untuk mengangkut para jenderal, serta pemutaran film dokumenter yang dahulu wajib ditonton pelajar pada era Orde Baru.
BACA JUGA:Tercatat Ada 45 Warga Kepahiang Terpapar Penyakit TBC
Kondisi Lubang Buaya di Tahun 2025
Hingga kini, Lubang Buaya masih aktif sebagai situs sejarah dan wisata edukasi. Pengunjung dapat masuk dengan harga tiket terjangkau, rata-rata Rp5.000 untuk umum dan Rp3.000 untuk pelajar.
Keadaan Fisik dan Lingkungan
- Fasilitas museum masih terawat, meski beberapa kali mengalami renovasi.
- Pemandu wisata, diorama, dan film dokumenter masih menjadi bagian dari pengalaman pengunjung.
- Namun, kawasan ini tidak luput dari tantangan, seperti genangan air ketika musim hujan deras.
Pada Agustus 2025, misalnya, wilayah sekitar monumen sempat terendam hampir satu meter.
BACA JUGA:Viral! Wisatawan Diminta Biaya Sewa Duduk di Pantai Ratusan Ribu, Walikota Bengkulu Turun Tangan