Artinya, kamu belum punya banyak opsi jika ingin mencari model dengan spesifikasi tertentu, misalnya yang cocok untuk gaming atau punya kamera mumpuni di kelas menengah. Akibatnya, konsumen sering kali harus menyesuaikan diri dengan fitur yang tersedia, bukan sebaliknya.
3. Harga Bukan Main
Canggih sih iya, tapi harganya juga “ajaib”. Teknologi layar fleksibel dan engsel lipat yang kompleks bikin biaya produksinya jauh lebih mahal dibandingkan ponsel biasa.
Alhasil, kamu harus merogoh kocek dalam-dalam. Bahkan untuk seri entry-level-nya sekalipun, harga HP lipat masih bisa menyentuh angka belasan juta rupiah.
Jadi kalau kamu cuma ingin tampil beda tanpa mempertimbangkan fungsinya, mungkin ponsel ini bukan pilihan paling bijak.
BACA JUGA:Apa Ada Angsuran Rp 100 Ribu per Bulan untuk Pinjaman KUR BRI Rp 50 Juta? Cek Angsurannya Berikut
4. Masalah Keawetan dan Daya Tahan
Dari segi ketahanan, ponsel lipat memang belum bisa dibilang sekuat HP konvensional. Semakin sering lipatannya dibuka dan ditutup, semakin besar potensi kerusakan pada engsel dan layarnya.
Selain itu, penggunaan dua layar juga membuat ponsel lipat cenderung lebih boros daya. Meskipun kapasitas baterainya besar, dua panel layar dengan refresh rate tinggi tentu membutuhkan konsumsi energi ekstra.
5. Biaya Servis Selangit
Kalau HP lipatmu rusak, siap-siap keluar biaya tambahan yang bikin dompet menangis. Komponen dalamnya terutama layar fleksibel dan sistem engsel menggunakan teknologi yang belum umum, sehingga harga suku cadangnya pun jauh lebih mahal dari ponsel biasa.
Belum lagi, tidak semua tempat servis bisa menangani perbaikan HP lipat. Kamu mungkin harus ke service center resmi yang biayanya tentu tidak murah.
BACA JUGA:Dugaan Pungli PPG di Kemenag, Kajari Seluma Buka Kemungkinan Tersangka Lebih dari Satu
6. Anti Gores Sering Bermasalah
Masalah sepele tapi cukup mengganggu adalah anti gores bawaan layar lipat. Di beberapa kasus, pelindung layar pada bagian lipatan sering kali menggelembung atau terlepas karena tekanan mekanis saat dilipat.
Kalau sudah begitu, bukan hanya tampilan layar jadi jelek, tapi juga bisa memengaruhi sensitivitas sentuhan dan pengalaman penggunaan secara keseluruhan.