BACA JUGA:Kejadian di Mukomuko, Mobil Terduga Pencuri Sawit Dibakar Massa
Isu kesejahteraan guru honorer memang sudah lama menjadi perhatian publik.
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, bahkan menilai bahwa kondisi finansial sebagian besar guru honorer masih jauh dari kata manusiawi.
Ia menyoroti fakta bahwa ada guru yang hanya digaji Rp300 ribu per bulan, meski mereka memikul tanggung jawab besar dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Guru honorer kita masih menerima Rp300 ribu per bulan, angka yang jelas tidak manusiawi di era sekarang. Mereka pejuang pendidikan, tapi kesejahteraan mereka minim,” ungkap Lalu dalam rapat kerja bersama Mendikdasmen pada Senin (15/9).
Karena itu, Komisi X mendesak pemerintah untuk menambah alokasi anggaran pendidikan di tahun-tahun mendatang.
Fokus utama diarahkan pada peningkatan tunjangan guru honorer, penguatan Program Indonesia Pintar (PIP), serta revitalisasi sekolah-sekolah di daerah tertinggal yang kondisinya masih memprihatinkan.
“Banyak sekolah rusak dan belum memiliki MCK yang layak. Ini tidak normal dan harus segera dibenahi,” tegas Lalu.
BACA JUGA:Bandit Curanmor Lintas Provinsi Ditangkap Polisi, Beberapa Motor Hasil Curian Diamankan
Langkah peningkatan tunjangan guru honorer ini diharapkan bukan hanya menjadi bantuan finansial sementara, tetapi juga titik awal menuju sistem penggajian yang lebih adil dan berkelanjutan.
Pasalnya, di banyak wilayah Indonesia, guru honorer kerap menjadi ujung tombak pendidikan tanpa kepastian status maupun kesejahteraan.
Komisi X DPR RI menegaskan akan terus mengawal langkah Kemendikdasmen agar kebijakan peningkatan tunjangan ini benar-benar terealisasi dan tepat sasaran.
“Meski anggaran masih terbatas, kami yakin akan selalu ada cahaya di ujung terowongan,” tutup Lalu penuh harap.
Dengan adanya peningkatan tunjangan ini, harapan baru pun muncul di kalangan para guru honorer.
BACA JUGA:Target 2028 Jalan Mulus, Wagub Mian Ingatkan Muatan Truk Jangan Overload
Sheila Silvina