Saking kuatnya, racun itu dulu digunakan suku Amazon untuk melapisi anak panah berburu.
Sementara kodok juga punya racun, tapi tidak sekuat itu. Mereka mengeluarkan cairan beracun dari kelenjar di belakang kepala yang bisa menyebabkan iritasi atau mual jika disentuh atau tertelan. Karena itu, lebih baik hindari memegang kodok tanpa cuci tangan, ya!
BACA JUGA:Bukan AI, Fenomena Aneh Hujan Katak di Brazil Ini Benar Ada, Begini Penjelasannya
6. Telur dan Siklus Hidup
Tahukah kamu kalau bentuk telur mereka juga berbeda?
Katak bertelur dalam gumpalan seperti jeli bening besar yang mengapung di air, berisi titik-titik hitam kecil di dalamnya.
Sedangkan kodok menyusun telurnya dalam bentuk pita panjang menyerupai tali jeli yang berisi barisan titik-titik hitam.
Ketika menetas, keduanya menghasilkan berudu atau kecebong, namun bentuknya pun tak sama. Kecebong katak lebih ramping dan panjang, sementara kecebong kodok cenderung gempal dan pendek.
Meski sama-sama memulai hidup di air, mereka nanti akan beralih menjadi pemakan serangga begitu berubah menjadi dewasa.
BACA JUGA:Fenomena Heboh Hujan Katak Turun dari Langit Jepang, Sempat Terdengar Suara Aneh
7. Karakter dan Kebiasaan Hidup
Katak dikenal sebagai hewan yang lebih pemalu dan sering aktif di malam hari. Mereka menyukai tempat tenang, basah, dan teduh.
Kodok lebih santai dan mudah ditemukan di berbagai tempat, termasuk di lingkungan manusia.
Suara kodok biasanya lebih berat dan serak, berbeda dengan suara katak yang nyaring dan bernada tinggi.
Jadi, meskipun katak dan kodok berasal dari keluarga yang sama, mereka menjalani hidup dengan cara yang berbeda.
Katak mewakili dunia lembap dan air, sementara kodok adalah penguasa daratan kering.