Kesalahan paling sering terjadi saat pengisian formulir atau pengunggahan dokumen. Misalnya, ada perbedaan data antara KTP dan NPWP, nomor telepon tidak aktif, atau dokumen usaha belum lengkap. Sistem verifikasi otomatis BRI akan menolak berkas jika ada data yang tidak cocok.
Dokumen wajib KUR BRI meliputi:
- Fotokopi KTP dan KK
- NPWP (untuk pinjaman di atas Rp50 juta)
- Surat keterangan usaha dari kelurahan/desa atau NIB
- Bukti omzet atau laporan sederhana aktivitas usaha
- Rekening tabungan aktif di BRI
Solusi:
Periksa kembali seluruh dokumen sebelum mengajukan. Pastikan data pribadi dan usaha sesuai dengan identitas resmi. Jika belum punya NIB atau surat keterangan usaha, segera urus melalui OSS (Online Single Submission) atau kantor desa. BRI cenderung memprioritaskan pemohon dengan legalitas usaha yang lengkap.
3. Memiliki Riwayat Kredit Buruk di SLIK OJK
Semua bank, termasuk BRI, akan mengecek riwayat pinjaman kamu melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK sebelum memberikan kredit.
Jika kamu pernah menunggak cicilan di lembaga keuangan lain, termasuk pinjaman online atau leasing motor, maka nama kamu akan tercatat dengan skor kredit rendah. Ini menjadi alasan kuat kenapa pengajuan KUR BRI ditolak.
Solusi:
Segera lunasi atau restrukturisasi pinjaman lama agar catatan di SLIK menjadi bersih. Setelah itu, minta surat keterangan lunas atau bukti pembayaran terakhir sebagai bukti jika nanti mengajukan KUR lagi.
Biasanya butuh waktu 1–3 bulan setelah status pembayaran lunas agar datanya diperbarui di sistem OJK.