Salah satu kebiasaan adalah mencoret-coret dan membuat gambar lucu di buku catatan saya saat rapat.
Contrary to what people might think, mencoret-coret tidak berarti Anda tidak dapat berkonsentrasi. Sebenarnya, mencoret-coret dapat meningkatkan fokus Anda.
Tidak percaya? Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa ketika Anda mencoret-coret, Anda mengaktifkan korteks prefrontal otak Anda, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pemecahan masalah, logika, memori, dan fokus.
Jadi, tidak perlu merasa bersalah dan menyembunyikan bunga, bintang, orang tongkat, dan apapun yang Anda gambar di halaman buku catatan Anda. Itu adalah bukti kecerdasan Anda.
BACA JUGA:Awas! 6 Hal Ini Bisa Bikin Saldo Dompet Digital Kamu Hilang, Segera Antisipasi
7. Lupa
Kebiasaan ini mungkin terdengar bertentangan dengan intuisi tentang kecerdasan tinggi. Ketika seseorang sering lupa, kita cenderung menganggapnya sebagai orang bodoh atau ceroboh.
Namun, menurut penelitian, kesan itu tidak sepenuhnya benar.
Orang-orang yang sangat cerdas cenderung lebih fokus pada pemikiran abstrak, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis, yang mungkin membuat mereka mengabaikan beberapa detail sepele.
Selain itu, otak kita mungkin secara selektif menghapus informasi yang dianggap tidak penting. Ini adalah cara bagi otak untuk menyaring dan memprioritaskan informasi yang lebih penting.
Dengan melupakan detail yang tidak relevan, pikiran kita menjadi lebih terorganisir dan mampu memfokuskan diri pada informasi yang lebih penting. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi kognitif dan pengambilan keputusan.
BACA JUGA:Terbukti Membayar, Situs Ini Bayar Jasa dengan Saldo DANA Gratis Jutaan Rupiah
8. Menikmati Waktu Sendirian
Jika Anda menikmati waktu sendirian, itu bisa menjadi tanda lain dari kecerdasan tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang cerdas cenderung lebih nyaman dengan kesendirian.
Sebenarnya, semakin cerdas seseorang, semakin tidak puas mereka dengan interaksi sosial yang terlalu sering.
Orang-orang yang sangat cerdas mendambakan waktu berharga mereka untuk berkonsentrasi pada pemikiran dan gagasan tanpa gangguan. Mereka menginginkan kebebasan untuk berpikir tanpa adanya gangguan dari luar atau tekanan sosial.