Dalam riwayat Muslim, Ibnu Hibban, dan Ahmad, Rasulullah SAW bersabda bahwa “Kiamat tidak akan datang hingga tanah Arab kembali menjadi padang hijau yang dipenuhi sungai-sungai.”
Hadis ini lebih menyinggung perubahan iklim yang mengubah gurun menjadi hijau, bukan fenomena salju.
Artinya, hujan es atau salju di Arab bukanlah pertanda kiamat secara langsung, meskipun bisa dianggap sebagai bagian dari dinamika alam yang menunjukkan bahwa bumi memang sedang mengalami perubahan besar.
Selain itu, waktu terjadinya kiamat adalah rahasia Allah. Dalam Surah Al-A’raf ayat 187, dijelaskan bahwa tidak ada seorang pun bahkan Nabi Muhammad SAW yang mengetahui kapan tepatnya hari akhir itu akan datang. Maka, fenomena alam seperti ini tidak dapat dijadikan patokan pasti.
BACA JUGA:Digelar Dua Pekan, Ini Titik Lokasi Razia Operasi Zebra Siginjai 2025
Yang pasti, setiap manusia pada akhirnya akan menghadapi “kiamat kecil”, yakni kematian, sebagaimana dijelaskan para ulama seperti Ibnu Katsir dalam kitab Al-Fitan.
Karena itu, fenomena apa pun yang menimbulkan renungan termasuk hujan es di gurun sejatinya menjadi pengingat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal.
Fenomena ini pun menambah deretan bukti bahwa iklim global tengah berubah. Gurun yang dingin, salju di daerah tropis, hingga gelombang panas ekstrem di wilayah subtropis, semuanya menunjukkan bahwa Bumi menghadapi kondisi yang berbeda dari beberapa dekade lalu.
Sheila Silvina