Pada suatu hari Raja mengadakan rapat dengan para menterinya. "Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak ku angkat sebagai kadi?"
BACA JUGA:Begini Cara Menghadapi Debt Collector, Tidak Perlu Sampai Adu Mulut
Wazir atau perdana meneteri berkata, "Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."
Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama. "Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi."
"Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."
Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad. Konon dalam suatu pertemuan besar ada seseorang yang sejak lama berambisi menjadi Kadi.
Ia mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.
Begitu mendengar orang itu diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan."Alhamdulillah. Aku telah terlepas dari balak yang mengerikan.Tapi.... sayang sekali kenapa harus orang itu yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja."