BACA JUGA:8 Ratu Gaib di Tanah Jawa Termasuk Kanjeng Ratu Kidul, Siapa yang Paling Sakti
“Ada dua orang lelaki,” jawab Rasulullah, “yang melewati suatu kaum yang memiliki berhala.Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan sesaji) sesuatu untuk berhala tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Berkorbanlah!”
Ia pun menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.”
Rasulullah meneruskan, mereka mengatakan, “Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat!”.
Orang tadi kemudian menangkap lalat dan mengorbankannya. Karena pengorbanan tersebut mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk neraka.
Mereka kemudian memerintahkan satu orang lagi untuk berkorban serupa seperti yang sebelumya. “Berkorbanlah!, Ia menjawab, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla.” Akhirnya, mereka pun memenggal lehernya. Karena itulah, ia masuk surga.
BACA JUGA:Serba-serbi Tes Calistung sebagai Syarat Masuk SD yang Dihapus Nadiem
Demikianlah keadaan dua orang manusia yang ujung nasibnya berbeda, karena salah satunya harus di neraka selama-lamanya, dan yang satunya di surga selama-lamanya. Padahal, keduanya sebelumnya adalah sama-sama seorang Muslim.
Kisah serupa juga tertulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashaihul ‘Ibad. Syekh Nawawi menulis kisah tentang seseorang yang berjumpa Imam al-Ghazali dalam sebuah mimpi.