Teori sebelumnya menyebutkan kalau air dibawa ke bumi pada tahap akhir pembentukan asteroid tipe C. Namun pengujian melalui isotop asteroid tersebut menunjukkan air itu tidak cocok seperti yang ditemukan di bumi.
“Penelitian kami menunjukkan angin matahari menciptakan air di permukaan butiran debu kecil dan air yang secara isotop lebih ringan ini kemungkinan menyediakan sisa air di Bumi,” terangnya.
Menggunakan tomografi probe atom, Profesor Bland dan rekannya menganalisis butir olivin dari asteroid dekat-Bumi tipe S Itokawa, sampelnya dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa JAXA dan kembali ke Bumi pada 2010.
Menggunakan tomografi probe atom canggih, ilmuwan melihat ada kandungan air di debu asteroid Itikowa. Jika diperbesar, kandungannya setara 20 liter air untuk tiap satu meter kubik batu.
“Ini adalah jenis pengukuran yang tidak akan mungkin terjadi tanpa teknologi luar biasa ini," kata Profesor Michelle Thompson, seorang peneliti di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer, dan Planet di Universitas Purdue.
Peneliti di School of Geographical and Earth Sciences di University of Glasgow, Dr. Luke Daly menambahkan, penelitian ini tidak hanya memberi para ilmuwan wawasan yang luar biasa tentang sumber air Bumi di masa lalu, tetapi juga dapat membantu misi luar angkasa di masa depan.
“Bagaimana astronot mendapatkan air yang cukup, tanpa membawa persediaan, adalah salah satu hambatan eksplorasi ruang angkasa di masa depan. Dengan penelitian ini, astronot mungkin dapat memproses pasokan air segar langsung dari debu di permukaan planet, seperti Bulan,” katanya.
BACA JUGA:Jusuf Hamka, Pengusaha Jalan Tol yang Menjadi Mualaf dengan Bimbingan Buya Hamka
15 Fakta Air di Bumi
Air adalah salah satu elemen yang penting bagi kelangsungan hidup di muka Bumi.
Sampai saat ini air adalah senyawa penting kehidupan yang hanya ditemukan di planet Bumi tapi belum bisa dibuktikan keberadaannya di planet lain di Tata Surya.
Air memiliki rumus kimia berupa H2O yaitu yang tiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang berada dalam bentuk cair, padat, hingga gas.
Enggak jadi sumber kehidupan, air juga menjadi zat pelarut yang berfungsi penting bagi kehidupan semua makhluk hidup yang ada di muka Bumi.
Air yang bisa melarutkan ini berperan penting dalam proses metabolisme makhluk hidup yang terus terjadi selama hidupnya.
Air bagi manusia berfungsi untuk minum atau memenuhi kebutuhan air dalam tubuhnya.