Menjelang waktu magrib, Jenderal Soedirman meminta untuk menunaikan sholat magrib di masjid terdekat.
Saat itulah datang komandan batalion, Mayor Zainal Fanani. Ia bertanya kepada petugas piket lokasi tawanan ditahan.
Lalu Zainal Fanani masuk ke dalam masjid dan menghampiri tawanan, ia terperanjat saat mengetahui bahwa tawanannya adalah Jenderal Soedirman
Mayor Fanani sujud di depan Jenderal Soedirman sambil menangis atas kekeliruan pasukannya dan memberikan hormat militer.
Baltalion 102 kaget karena sosok yang ditahannya adalah panglima besar yang tengah menyamar.
BACA JUGA:Begini Hukum Bertato dan Pertanyaan Nilai Sholat Seseorang yang Memiliki Tato
6. Memiliki karomah luput dari pengepungan penjajah
Tak sedikit kisah Mistis yang kerap diceritakan penutur sejarah Jenderal Soedirman semasa perang gerilya.
Pihak Belanda selalu luput memburunya. Tak hanya itu, saat pengkhianat menjelaskan sosok Soedirman yang asli di Kota Kediri, pihak Belanda tidak mempercayainya dan malah menembak pengkhianat tersebut.