Ada pula teori dari R.H Geldern dan J.H.C. Kern yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat keduanya yaitu ditemukannya kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua di kawasan Asia Tengah. Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
Bahasa Melayu yang berkembang di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk Champa yang ada di Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah nusantara.
Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu perpindahan orang Negrito, Proto Melayu dan Deutro Melayu.
Orang Negrito diperkirakan masuk ke Kepulauan Nusantara sejak 1000 SM. Mereka diyakini sebagai penduduk awal Kepulauan Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arkeologi di goa Cha, Malaysia. Pada perkembangannya, orang Negrito menurunkan orang Semang. Ciri-ciri fisik orang Negrito adalah berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar, dan bibir tebal. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanosoid yang mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
Adapun orang Proto Melayu migrasi ke Kepulauan Nusantara sekitar 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke nusantara. Mereka termasuk suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang dan Batak. Orang Proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang Negrito.
Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang kedua ke nusantara. Kedatangan mereka diperkirakan terjadi pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk deutro Melayu adalah Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi dan Manado.
BACA JUGA:Kisah Seorang Pria Menawar Ingin Masuk Surga
5. Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia: Teori Lima Ahli
Dalam Buku Sejarah Nasional Indonesia (2013), ada lima teori ahli yang menjelaskan asal usul moyang bangsa Indonesia, yaitu:
- Drs. Moh Ali
Drs. Moh Ali merupakan salah satu ahli yang mendukung teori Yunnan. Dia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol, yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga memutuskan migrasi menuju selatan.
Gelombang pertama proses migrasi terjadi dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan Neolitikum yang masih menggunakan perahu bercadik satu.