Jika dibiarkan terus, roleplay bisa menciptakan adiksi atau kecanduan seperti halnya game. Menurut Romi, jika sudah pada tahap tersebut, mereka sulit untuk meninggalkannya. “Karena otaknya sudah mengalami masalah. Ada sesuatu yang mendorong dia untuk melihat itu. Sama kaya orang kecanduan film porno,” tuturnya.
BACA JUGA:PPDB Mulai 12-17 Juli, Dinas Dikbud Seluma Hapus Syarat Calistung Masuk SD
Seperti kecanduan game online, anak bisa saja perlahan meninggalkan interaksi hingga kehidupan sosialnya secara nyata. Tidak jarang mereka jadi malas untuk sekolah karena enggan keluar dari kamarnya akibat terlalu asik bermain roleplay, yang faktanya tidak mengenal teman fiksi itu dalam dunia nyata.
Terburuk, kesehatannya bisa terganggu akibat mereka kurang beraktivitas secara fisik. Alhasil ragam risiko penyakit pengintai, salah satu yang paling banyak ditemui yakni obesitas. “Anak SD, SMP masih perlu banyak gerak. Kalau duduk terus, itu enggak ada stimulasi, enggak ada motorik,” tegasnya.
Lantas bagaimana penanganannya? Romi menerangkan orang tua memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan termasuk mengecek aktivitasnya di media sosial ataupun secara nyata. Jika kondisinya terlalu parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan pakar, termasuk psikolog.
Lakukan diet penggunaan perangkat elektronik, dalam hal ini handphone hingga PC yang menjadi media mereka bermain roleplay. Bukan berarti melarang sepenuhnya mereka menggunakan perangkat tesebut, tetapi perlu dibatasi.
Sebaiknya, orang tua atau pendamping membuat program pengalihan seperti mengajak mereka melakukan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik seperti olahraga, bela diri, atau mengikuti lomba yang terdiri dari ragam tantangan. Dengan demikian, anak tidak mager karena lebih banyak bergerak.
BACA JUGA:Disebut Berselingkuh, Tato Besar Aktor Rendy Kjaernett Memang Bikin Melongo
Opsi lain menjalani hobi baru yang lebih positif dan sesuai minat mereka. Jika mereka hobi bermain peran, orang tua bisa memasukkan anak ke dalam kelompok teater, tentu disesuaikan dengan usia mereka.
“Anak itu investasi orang tua paling mahal. Begitu salah mendidik, kita lihat kesalahan itu seumur hidup sampai meninggal,” ucap Romi.
Permainan Peran
Roleplay dikenal sebagai salah satu genre atau jenis game. Sejumlah contoh populernya adalah seperti Genshin Impact, Ragnarok Online, Dragon Quest, dan lain sebagainya.
Namun, lain halnya dengan istilah ‘Roleplay’ yang tengah viral di TikTok. Permainan roleplay atau RP disini adalah sebuah game bermain peran menjadi tokoh tertentu atau orang lain.
BACA JUGA:Bukan Ida Dayak, Abu Nawas Punya Cara Pengobatan Aneh Namun Mujarab