"Kalau caranya seperti itu, semua orang pun bisa melakukannya. Berarti kau telah menipu semua orang, termasuk aku," ucap Baginda Raja.
"Hamba tidak pernah menipu siapa pun, dan hamba juga tidak pernah menipu Paduka. Hamba tidak pernah mengatakan bahwa jarum yang hamba maksud adalah jarum kecil," balas Abu Nawas.
"Iya itu benar, tapi apa maksud dari pernyataanmu ini?" tanya Baginda Raja.
"Hamba hanya ingin mengatakan ada hikmah dari pernyataan ini," jawab Abu Nawas.
BACA JUGA:6 Karakteristik Utama Pemilik Golongan Darah A Menurut Primbon Jawa, Katanya Perfeksionis dan Ramah
"Hikmah? Hikmah dari mana?" tanya Baginda Raja heran.
"Bukankah tadinya Baginda Raja tidak percaya kalau hamba bisa memasukkan unta ke lubang jarum, tapi setelah hamba jelaskan Baginda Raja baru memercayainya."
"Begitu juga dengan permasalahan yang sedang kita hadapi. Sebesar apa pun masalah, sebesar apa pun bebannya, tapi kalau hati kita lebih besar, hati kita lebih luas saat menghadapinya, maka semua masalah akan terasa lebih ringan."
"Itulah gambaran seekor unta bila dimasukkan ke lubang jarum. Sepintas saat kita menghadapinya pasti itu mustahil dilakukan, tapi bila hati kita luas dan besar maka pikiran kita juga akan mengikuti dan pada akhirnya masalah yang kita anggap mustahil diatasi menjadi mudah dan ringan untuk dijalani. Bagaimana kita akan bisa tenang bila kita menghadapi masalah dengan hati yang sempit," tutur Abu Nawas.