Melansir laman CDC, malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Anopheles betina mengkonsumsi darah untuk memproduksi telur. Hal itu merupakan penghubung antara manusia dan inang nyamuk dalam siklus hidup parasit.
Keberhasilan dari perkembangan parasit malaria pada nyamuk, yaitu dari tahap gametosit ke tahap sporozoit tergantung sejumlah faktor. Hal terpenting adalah suhu lingkungan dan tingkat kelembaban, di mana suhu tinggi dapat mempercepat pertumbuhan parasit pada nyamuk.
Selain itu, ditentukan pula oleh apakah nyamuk Anopheles akan bertahan cukup lama sampai parasit dapat menyelesaikan siklusnya dalam inang nyamuk. Adapun siklus sporogonik (ekstrinsik) berdurasi antara 9 -18 hari.
Inang nyamuk tidak begitu kesakitan karena parasit, berbeda dengan inang manusia. Terdapat sekitar 3.500 spesies nyamuk yang dikelompokkan menjadi 41 jenis.
Dari sekitar 430 spesies Anopheles, hanya 30-40 yang menularkan malaria (vektor). Sedangkan sisanya jarang menggigit manusia atau tidak dapat mempertahankan perkembangan parasit malaria.
Nyamuk Anopheles dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali Antartika. Nyamuk ini dapat menularkan malaria tidak hanya di wilayah endemik malaria, tetapi juga wilayah di mana malaria telah diberantas dan berisiko kembali terkena malaria.
Sementara itu, tahapan hidup dari nyamuk Anopheles sebagai berikut:
1. Telur
• Nyamuk Anopheles betina dewasa bertelur satu per satu secara langsung di atas air.
• Lalu telur akan mengapung di permukaan air.
• Jumlah telur mencapai 50-200 butir. Telur tidak menyukai kekeringan.
2. Larva
• Larva hidup di air
• Mereka menetas dari telur nyamuk.