"Semuanya baik-baik saja, tapi ada salah satu burung yang tiba-tiba langsung mati saat mendengar kabar kalau kau sekarang berada di sini," kata Abu Nawas menjelaskan.
Mendengar berita yang disampaikan Abu Nawas, burung yang ada di sangkar pun tiba-tiba pingsan dan jatuh. Spontan Abu Nawas menjadi kaget dan segera mengambil burung tersebut. Setelah dibolak-balik ternyata burungnya mati mendadak.
"Apa mungkin ini gara-gara mendengar kabar kalau saudaranya telah mati. Ia sangat terkejut sampai mengalami kematian," pikir Abu Nawas.
Abu Nawas pun menjadi sedih, dia lalu menggotong burungnya dan menempatkannya di bibir jendela. Tapi tiba-tiba saja burung itu segera terbang dan hinggap di salah satu pohon di dekat jendela.
Sebelum terbang tinggi, si burung berkata kepada Abu Nawas, "Wahai tuan, ketahuilah apa yang kau anggap kesedihan bisa jadi merupakan kabar baik bagi yang lain. Mungkin tuan bersedih karena aku lepas dari sangkarmu, tapi aku bahagia karena bisa lepas dari sangkarmu."
Si burung lalu terbang tinggi meninggalkan Abu Nawas. "Ternyata benar apa yang dikatakan si penjual burung di pasar. Si burung bukan hanya bisa bicara, tapi juga cerdik. Aku telah dikelabui oleh burung itu," pungkas Abu Nawas kecewa.
Tim liputan