Pihaknya berharap, pemerintah segera menanggulanginya dengan memasang bronjong di sekitar TPI dan labuh tambat mini, agar dampak abrasi tidak meluas hingga ke pemukiman penduduk di sekitarnya.
"Dampak abrasi ini sudah saya laporkan ke Dinas Perikanan dan BPBD Kabupaten Seluma, tapi belum ada respon cepat dari instansi terkait, kami berharap dapat segera dipasangkan bronjong di sekitaran TPI dan tambat labuh mini agar abrasi tidak meluas sampai ke rumah-rumah warga kami," tutur Zultan Alhara.
BACA JUGA:Ekonomi Sulit saat Masih Muda, 3 Tanggal Lahir Ini Sukses Jadi Orang Kaya ketika Tua
Lanjutnya, pihaknya saat ini juga menanti penurunan status Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam (TWA), lantaran dibelakang TPI masih diklaim BKSDA berada di kawasan Cagar Alam, sehingga pemerintah desanya belum dapat mengelola potensi wisata pantai yang dimiliki, untuk menambah PAD Desa.
"Kami juga berharap kawasan Cagar Alam di desa kami segera turun statusnya, setelah tahun lalu tim dari Kementerian LHK meninjaunya, agar kami bisa mengelola kawasan pantai kami menjadi objek wisata yang dapat dikelola Bumdes," pungkasnya.
BACA JUGA:Bukan karena Curang, 5 Shio Ini Punya Banyak Uang Lantaran Kepintarannya
Sementara itu, belum adanya respon cepat dari instansi terkait dalam penanggulangan abrasi ini, lantaran terkendala kemampuan keuangan daerah, karena setidaknya membutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah untuk mengamankan Desa Ketapang Baru dari ancaman abrasi.
(Hari Adiyono)