KOTA BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Kepesertaan KB MKJP atau metode kontrasepsi jangka panjang salah satunya vasektomi untuk kaum pria di Kota Bengkulu masih rendah.
BACA JUGA:Penampilannya Biasa saja, Namun Sesungguhnya 5 Weton Ini Orang Kaya
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu mencatat, saat ini hanya 96 akseptor KB aktif, untuk vasektomi.
Dari jumlah tersebut, 3 akseptor diantaranya difasilitasi gratis dari BKKBN. Metode kontrasepsi medis operasi pria, yang dikenal dengan istilah vasektomi ini merupakan proses operasi pengikatan saluran bentuk tabung kecil di dalam skrotum.
BACA JUGA:Pinjam Uang Hingga Rp15 Juta di GoPay, Segini Biaya Cicilannya
Metode KB pria ini banyak dikenal dikalangan masyarakat dengan istilah sterilisasi dan ini ditangani langsung oleh Dokter spesialis bedah, untuk jangka seumur hidup. Metode KB ini disarankan untuk pria yang memang tidak ingin memiliki anak.
Dijelaskan Kepala Bidang KB K3 DP3AP2KB Kota Bengkulu Mirliarti, untuk tahun 2022 lalu, ada 110 akseptor yang menggunakan metode vasektomi ini.
BACA JUGA:Sebelum Bantuan PKH Cair, Pastikan Nama Anda Masih Tercatat, Berikut Cara Cek Status Bansos
Di Kota Bengkulu, memang belum banyak pria yang ikut KB, karena diakui oleh Mirlianti banyak yang menilai hal tersebut tabu jika KB dilakukan oleh pria. Padahal vasektomi tidak akan mempengaruhi kemampuan seksual dan libido.
Untuk meningkatkan kepesertaan KB vasektomi ini, DP3AP2KB Kota Bengkulu terus melakukan sosialisasi yakni dengan mengajak akseptor untuk menjadi motivator kaum pria lainnya.
BACA JUGA:Perbanyak Baca 5 Doa Ini, InsyaAllah Diberikan Rezeki yang Melimpah dan Halal
Selama pelaksanaan metode kontrasepsi medis operasi pria, selama tiga hari akseptor KB tidak boleh bekerja dan harus istirahat.
Oleh Pemerintah akan digantkan uang tidak bekerja selama 3 hari, sebesar Rp 100.000 per hari.
BACA JUGA:Besar Baru
Biaya KB vasektomi tidak dibebankan kepada para akseptor, karena sudah dibayar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) langsung ke dokter.