MUKOMUKO, RBTVCAMKOHA.COM - Konflik PT DDP Air Berau Estate (ABE), kembali memanas. Memuncaknya konflik ini, karena pihak PT DDP memblokade jalan desa, ketika masyarakat ingin mengeluarkan hasil panen dari lahan garapan masyarakat.
Aksi pihak perusahaan ini sangat disayangkan oleh masyarakat, khususnya Kabupaten Mukomuko. Hati masyarakat dilukai oleh tindakan yang semena-mena yang dilakukan oleh PT DDP ABE tersebut.
BACA JUGA:Kadin Minta Pemprov Awasi Pabrik Kelapa Sawit Tidak Patuhi Ketetapan Harga TBS
Dedi Hartono Ketua Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) mengungkapkan, pihaknya sangat mengecam tindakan arogansi pihak perusahaan. Tentu saat ini masyarakat merasa terjajah di tanah kelahirannya sendiri.
Diketahui, masyarakat memanen di luar HGU PT DDP, yang sudah habis izinnya pada 2021 lalu, yang berjumlah 1.605 hektare tersebut.
“Berawal dari masyarakat ingin membawa hasil panen keluar, dari lahan garapan masyarakat. Mobil pengangkut hasil panen ditahan di portal keluar oleh pihak perusahaan tersebut. Mereka sudah seenaknya di negeri ini, banyak pelanggaran dan tak memenuhi hak masyarakat, namun masih leluasa sok kuasa,” terang Dedi.
BACA JUGA:Pabrik CPO di Seluma Kembali Beroperasi, Harga TBS Segini
Dilanjutkan Dedi, pihak manajemen PT DDP pun semakin arogan ketika perdebatan semakin memanas, menantang Kepala Desa Air Berau, untuk melaporkan aksi pemblokiran jalan keluar kepada pihak yang berwajib.