Ternyata binatang yang perkaranya pertama kali diputuskan Allah adalah domba. Hal ini bersandar pada sebuah riwayat yang diceritakan Abdullah bin Ahmad dari ayahnya yang jalurnya sampai Abu Dzar, bahwa Rasulullah SAW sedang duduk, sementara dua ekor domba sedang berkelahi. Domba yang satu menanduk domba lainnya hingga berhasil mengalahkannya.
Tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa. Lantas seseorang bertanya kepada beliau, "Apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Aku kagum dengan domba itu. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, domba yang menang itu akan dituntut balas pada hari kiamat." (HR Ahmad dan ia mengatakan para perawinya adalah perawi hadits shahih)
BACA JUGA:Dibanding Gunung Emas, Allah SWT Lebih Suka dengan Dzikir Ini, Silakan Diamalkan Bacaannya Pendek
Riwayat serupa dikatakan oleh Al-Qurthubi. "Laits meriwayatkan dari Abu Sulaim, dari Abdurrahman bin Marwan, dari al-Hudzail, dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW melintasi dua domba yang sedang saling menanduk maka beliau bersabda: 'Pada hari kiamat kelak Allah pasti akan menuntut balas untuk domba tidak bertanduk ini terhadap domba yang bertanduk.'"
pada riwayat lain dijelaskan, Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada domba tersebut karena telah menanduk temannya dan benda mati akan diminta pertanggungjawaban karena telah melukai jari seseorang.
Selain domba, ada juga unta dan kuda. Imam Ibnu Katsir turut menukil riwayat dalam hadits sangkakala yang berbunyi,
"Selanjutnya, Allah memutuskan perkara di antara makhluk-Nya, kecuali manusia dan jin. Dia memutuskan perkara di antara hewan jinak dan binatang buas hingga binatang yang tidak bertanduk menuntut balas atas binatang bertanduk. Setelah selesai dari semua itu tanpa tersisa beban satu binatang atas binatang lainnya, Allah pun berfirman: 'Jadilah tanah!' Saat itulah orang kafir berkata, 'Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.'" (QS An Naba': 40)
BACA JUGA:Ingat Pesan Ustadz Adi Hidayat, Karena Suara Ini Malaikat Rezeki Bakal Datang ke Rumah