Ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa Arab. Dua kata ini diambil dari kata "Ajjati Annaru Ajiijaa" yang artinya api yang menyala. Atau diambil dari kata air mendidih yang amat sangat hingga bergolak. Ada juga mengatakan berasal dari kata "Al-Ajju" yang maknanya cepatnya memusuhi.
Sedangkan Majuj berasal dari kata "Maaja" yang artinya goyah. Mayoritas ulama membaca dengan ungkapan Ya'juju dan Ma'juju (tanpa hamzah, yang berarti kedua alifnya sebagai tambahan).
Berkenaan dengan asal kata keduanya cocok dengan keadaan mereka yang bermakna goncang. Hal ini diperkuat oleh Allah dalam Al-Qur'an:
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًا
Artinya: "Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya." (QS Kahfi Ayat 99) Menurut Ibnu Katsir dalam An-Nihayah Al-Fitan wal-Malahim, Yajuj dan Majuj berasal dari keturunan Yafits, nenek moyang bangsa Turk, sementara Yafits dari keturunan Nabi Nuh 'alaihissalam.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari keturunan Adam adalah Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari berikut. Dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah Ta'ala berfirman: 'Wahai Adam!' Adam menjawab: "Aku menjawab panggilan-Mu, segala kebaikan ada di kedua tangan-Mu." Lalu Allah berfirman: "Keluarkanlah rombongan penghuni Neraka" Dia bertanya, "Berapakah jumlah rombongan penghuni Neraka?" Allah menjawab: "Untuk setiap seribu orang ada 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan).”
BACA JUGA:Handphone Hilang? Begini Cara Melacaknya Walaupun Kondisinya Off
Saat itu rambut anak kecil mendadak beruban, setiap orang yang hamil keguguran kandungnya, dan engkau lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, melainkan azab Allah sangat pedih.
"Para Sahabat bertanya, "Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang itu?" Nabi menjawab: "Bergembiralah, sesungguhnya satu orang dari kalian dan seribu orang dari Yajuj dan Majuj." (HR Al-Bukhari)
Ciri dan sifat Yajuj dan Majuj Fadhilah menerangkan, sifat-sifat Yajuj dan Majuj ini dijelaskan di berbagai hadits yaitu menyerupai orang-orang dari kalangan bangsa Turk.
Orang 'Ajam yang tidak fasih bicaranya, dan bangsa Mongol, matanya sipit, berhidung pesek, berambut pirang, berdahi lebar. Wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, bentuk tubuh dan warna kulit mereka mirip bangsa At-Turk (Mongol).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, daribibinya, dia berkata, "Rasulullah SAW berkhutbah sedangkan jari tangan beliau dibalut dengan perban karena tersengat kalajengking, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh sementara kalian senantiasa memerangi musuh hingga datang Yajuj dan Majuj; bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang, mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit." (Musnad Imam Ahmad 22331).
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bari menyebutkan sebagian atsar tentang ciri-ciri mereka, akan tetapi riwayatnya lemah. Dijelaskan mereka adalah tiga golongan: