“Cepat panggil gurumu untuk bertarung,” perintah jin ifrit.
“Jangan khawatir, guruku pasti kemari. Aku disuruh ambil sandal guruku. Kemarin sehabis latihan, sandalnya tertinggal,” balas Abu sambil menunjukkan sandal besar yang hampir menutupi separuh lapangan.
“Itu sandalnya Abu Nawas?” tanya jin ifrit.
“Benar. kenapa? Tapi saya tidak kuat mengangkatnya. Maukah kau membantuku membawa sandal ini?” pinta Abu Nawas melihat sandal besar itu.
Jin ifrit itu terdiam. Dia pikir, sandalnya sebesar lapangan, bagaimana orangnya? Jin ifrit mulai ketakutan.
“Atau, saya panggil guru datang langsung. Kalau saya ditanya sandalnya, saya beralasan kamu menghalangi saya untuk mengambil sandalnya,” ujar Abu.
“Jangan, Lebih baik aku pergi sekarang dan aku tidak akan pernah mengganggu desa ini lagi,” balas jin ifrit yang segera menghilangkan karena ketakutan.
BACA JUGA:OJK Bongkar Ciri-ciri Pinjol Ilegal, Salah Satunya Menawarkan Via HP