Sisanya, 2,94 persen wilayah tanah air diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi yang artinya curah hujan berada di atas 300 mm/bulan.
2. Prakiraan Oktober
Pada Oktober, BMKG mengungkap cuaca tanah air tampak semakin basah dengan peningkatan curah hujan di berbagai daerah.
Sekitar 37,48 persen wilayah Indonesia, kata lembaga itu, akan memiliki curah hujan kategori rendah; 55,53 memiliki curah hujan tingkat menengah; dan 6,99 persen diprakirakan memiliki curah hujan tinggi hingga sangat tinggi.
Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, dalam keterangan tertulisnya mengungkap daerah-daerah yang mengalami curah hujan rendah.
Yakni, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian besar Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur bagian selatan;
Selain itu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat bagian selatan, sebagian Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku dan sebagian Papua bagian selatan.
3. Prakiraan November
Pada November, wilayah yang memiliki curah hujan tingkat rendah semakin berkurang dari bulan sebelumnya. BMKG memperkirakan hanya 13,49 persen wilayah Indonesia yang mengalami curah hujan kategori rendah.
BMKG mengungkap sebanyak 70,89 persen wilayah tanah air akan memiliki curah hujan tingkat menengah. Sedangkan wilayah dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi terdapat di 15,62 persen wilayah tanah air.
Daerah yang mengalami curah hujan rendah antara lain Lampung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian NTT;