NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ini menjadi renungan buat kita semua. Mbah Kholil Bangkalan atau Al-'Aalim Al-'Allaamah Asy-Syekh Al-Haajji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi'I, adalah ulama terkemuka asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Beliau adalah guru dari santri-santri yang kelak sangat berpengaruh di Indonesia dan dunia. Dari deretan santrinya, ada KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah yang mendirikan NU.
Karena kealimannya, Mbah Kholil Bangkalan juga dipanggil dengan nama Syaikhona Kholil Bangkalan. Syekh kita atau orang alim kita, yang merujuk bahwa beliau adalah guru dari orang-orang alim.
Mbah Kholil diyakini adalah seorang waliyullah. Salah satu karomahnya adalah mengubah batu jadi emas, ketika beliau dituduh memalsukan uang.
BACA JUGA:Bung Karno Punya Karomah Seperti Sunan Kalijaga? Disebut Bisa Melawati Api dan Jalan di Atas Air
Syaikhona Kholil Bangkalan dikenal sebagai guru para ulama di Nusantara. Di kemudian hari, santri-santrinya beranjak menjadi ulama yang berpengaruh dan mendalam ilmunya.
Mbah Kholil juga dikenal dengan berbagai karomahnya. Karomah adalah keistimewaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada wali atau hambanya yang saleh.
Alkisah, tiap musim haji Mbah Kholil memberangkatkan orang naik haji. Ada orang miskin, ada pula yang kaya.
Jumlahnya tak kurang dari 10 orang per musim. Bahkan, ada pula riwayat yang menyatakan jumlahnya mencapai 20-an orang per tahun.
Tentu saja banyak yang heran dengan apa yang dilakukan Mbah Kholil. Pertanyaan yang muncul adalah, dari mana Syaikhona Kholil memperoleh dana untuk membiayai orang-orang naik haji.
Sementara, waktu itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan Belanda. Alhasil, kabar tak sedap pun meruar. Mbah Kholil Bangkalan dituduh memalsukan uang.
Sementara itu, masa lalu, Kabupaten Demak dikenal dengan Demak Bintoro, sebuah kerajaan Islam di tanah Jawa.
Kerajaan Islam ini menjadi barometer makin menguatnya pengaruh Islam di Nusantara. Kala itu, Demak menjadi pusat politik sekaligus dakwah Islam. Tak aneh jika di Demak para wali kerap berkumpul.