Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 12, Allah telah berfirman mengenai hal ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al Baqarah: 172).
6. Terlalu Memikirkan Duniawi
Telah diketahui bersama bahwa pada hakikatnya manusia diciptakan di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah.
Oleh karenanya, semua yang dilakukan seorang hamba di dunia ini adalah dalam rangka mencari ridho Allah semata dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan kelak di akhirat.
Akan tetapi, ada kalanya kenikmatan dunia mengaburkan tujuan sesungguhnya manusia diturunkan ke muka bumi.
Kenikmatan fana dunia membuat manusia lupa akan akhirat dan terlalu mementingkan unsur dunia. Hal ini tentu berimbas pada seretnya rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.