NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pengumuman kembali dibuat oleh World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengenai varian terbaru dari COVID-19.
Varian yang dikenal sebagai BA.2.86 atau Pirola telah dimasukkan ke dalam daftar pemantauan oleh CDC pada minggu sebelumnya, dengan diketahuinya bertambahnya varian SARS-CoV-2 ke daftar pantauan WHO.
BA.2.86 yang oleh beberapa ahli dijuluki Pirola, pertama kali terdeteksi pada akhir Juli, dan sejak itu telah menyebabkan beberapa infeksi di seluruh dunia.
BACA JUGA:WHO Pantau COVID-19 2023 Varian Pirola, Sejauh Ini Belum Mematikan, Berikut Faktanya
Virus ini merupakan turunan langsung dari omicron BA.2, yang menyebabkan lonjakan virus pada awal tahun 2022, kata Dr. Andrew Pekosz, ahli virologi di Universitas Johns Hopkins.
“Hal penting tentang varian ini (Pirola) adalah ia memiliki banyak mutasi dibandingkan dengan beberapa varian omikron yang muncul sekitar dua tahun lalu,” kata Pekosz.
Mutasi atau perubahan urutan virus dapat memengaruhi seberapa menular suatu virus, seberapa baik virus tersebut merespons pengobatan, dan seberapa parah virus tersebut memengaruhi manusia, menurut CDC.
“Pirola mewakili bentuk SARS-CoV-2 yang sangat bermutasi,” kata Pekosz dengan kata lain, Pirola terlihat sangat berbeda dari subvarian omicron XBB yang beredar.
BACA JUGA:Gelombang Baru COVID-19 2023 Varian Pirola, Apa Itu? Sudah Tersebar di 12 Negara Termasuk di Asia