Obyek tersebut ditemukan oleh astronom dari Universitas Society yang diterbitkan pada jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Penulis utama, James Nightingale dari Universitas Durham menjelaskan ukuran lubang hitam yang ditemukan timnya salah satu terbesar yang pernah ditemukan.
“Lubang hitam khusus ini, kira-kira 30 miliar kali massa Matahari kita, merupakan salah satu yang terbesar yang pernah terdeteksi dan berada di batas seberapa besar yang diyakini dapat menjadi lubang hitam secara teoritis, jadi ini penemuan sangat menarik," kata dia.
BACA JUGA:Sudah 100 Tahun Mati tapi Hidup Lagi, Ini 5 Sosok Misterius Dalam Alquran yang Belum Terpecahkan
Para astronom menemukan lubang hitam dengan menggunakan super komputer dan teleskop Luar Angkasa Hubble. Tim menggunakan metode baru mengidentifikasi massa besar lewat pemodelan.
Lubang hitam atau kerap disebut 'black hole' diketahui bisa memakan obyek antariksa di sekitarnya. Bahkan ada kekhawatiran bahwa black hole akan melahap seluruh alam semesta. Sesisi alam semesta akan tersedot.
Namun NASA memastikan hal itu tak akan terjadi. Profesor astronomi York University, Paul Delaney, memberikan analogi ketika Matahari berubah jadi lubang hitam. Menurut dia, dampaknya tidak akan dirasakan pada Bumi.
BACA JUGA:Misteri dan Keistimewaan Manusia Ketika di Usia 60 Tahun, Serta Peringatan dari Allah SWT
“Jika Matahari kita (secara Ajaib) berubah menjadi lubang hitam dengan massa yang sama, planet kita tidak akan merasakan perubahan apapun," jelasnya.
“Tentu saja Bumi akan sangat gelap dan dingin. Namun, gravitasi lubang hitam pada jarak Bumi ke Matahari tidak akan menyebabkan dampak sama sekali," lanjutnya.