Sedangkan beriman kepada malaikat sama sekali tidak demikian.
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, para malaikat mempunyai banyak bekas, tanda, dan jejak yang memastikan wujud mereka dan menegaskannya.
Misalnya, sampainya wahyu Allah kepada para nabi dan para rasul merupakan tanda dan jejak adanya wujud malaikat.
Kebanyakan wahyu itu sampai kepada mereka melalui Ruhul Amin, yakni malaikat Jibril. Ini adalah bekas atau tanda yang sangat jelas tidak dapat diingkari. Ini membuktikan dan menegaskan adanya malaikat.
Contoh selanjutnya adalah kematian manusia karena ruhnya dicabut. Hal ini merupakan tanda yang sangat jelas membuktikan eksistensi malaikat maut dan para pembantunya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Surah As-Sajdah ayat 11,
"Qul yatawafakum malakul-mautilladzi wukkila bikum,". Yang artinya, "Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) dan mematikan kamu,".
BACA JUGA:Demi Wanita yang Didambakan, Abu Nawas Sampai Menyembah dan Merayu Tuhan
Adapun bentuk lain dari nyatanya jejak atau wujud malaikat adalah terjaganya manusia dari gangguan dan kejahatan jin dan setan sepanjang hidupnya.