Berikut alasan Presiden BJ Habibie dalam buku tersebut:
1. Timor Leste memiliki jumlah populasi sekitar 700.000 jiwa, namun telah berhasil menarik minat dunia.
2. Indonesia mempunyai 210 juta rakyat dan apabila membiarkan tentara asing mengurusi Timor Leste akan mengancam kestabilan negara.
3. Masalah Timor Leste harus dapat diselesaikan sebelum Presiden ke-4 RI dipilih.
4. BJ. Habibie menganggap Australia menjadi sahabat lama bagi Indonesia.
Jika membiarkan tentara Australia masuk ke Indonesia, tidak hanya membuat menghina dan mempermalukan TNI. Tetapi juga yang kalah akan menyalahkan Australia terlepas dari apapun keputusannya nanti.
Dengan berbagai alasan itulah, BJ Habibie meresepon dengan baik referendum.
Hasil referendum disetujui melalui sidang MPR Indonesia yang menyatakan bahwa Timor Timur bukan lagi bagian dari Indonesia.
Kini Timor Leste telah menjadi negara yang merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). (tim)