Nama virus ini diambil dari nama desa Kampung Sungai Nipah di Malaysia, tempat para peternak babi tertular penyakit tersebut.
BACA JUGA:Praktis, Pinjam Rp1.000.000 di Pinjol BantuSaku Bunganya Dijamin Tak Buat Risau
WHO menyebut, selama wabah tersebut, sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi.
Terdapat wabah berikutnya di India dan Bangladesh, dengan lebih dari 600 kasus pada manusia yang dilaporkan antara tahun 1998 dan 2015.
Penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan. Menurut WHO, antara tahun 2001 dan 2008, sekitar setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia akibat pekerja yang memberikan perawatan kepada pasien yang terinfeksi.
BACA JUGA:Hitung Mundur PON XXI 2024, Pertama Kali PON di Dua Provinsi Aceh-Sumut
Virus ini masuk dalam daftar ancaman epidemi WHO yang memerlukan penelitian dan pengembangan segera.
Setelah serangkaian kasus itu, sekarang Kerala kembali dibuat panik dengan virus Nipah. Ada dua kasus kematian yang diduga karena virus Nipah pada 20 Agustus 2023 lalu.
Dari temuan ini, ada ratusan warga termasuk tenaga medis terpaksa menjalani serangkaian tes untuk memastikan apakah terjangkit virus ini atau tidak.