KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Kepahiang sejak beberapa bulan terakhir, mengakibatkan sumur kering.
Warga terpaksa memanfaatkan aliran anak sungai untuk pergi mandi dan mencuci pakaian.
Beberapa warga dari beberapa desa seperti Desa Kelobak, Weskust, Arang Enda dan beberapa wilayah sekitarnya terpaksa menempuh jarak 1-2 kilometer dengan berjalan kaki untuk mandi dan mencuci pakaian, karena lokasi tidak bisa diakses menggunakan sepeda motor.
Seperti yang terjadi di kawasan Desa Weskust dan warga Jalan Tunggal yang rela menempuh jarak cukup jauh untuk sekadar mandi dan mencuci pakaian.
BACA JUGA:Dabbah, Hewan yang Menjadi Tanda Kiamat, Penjelasan Ulama Seperti Ini Bentuknya
Karena anak sungai yang berada di tepi desa merupakan aliran satu-satunya dan merupakan terdekat bagi warga.
“Tidak ada air, jadi mandi di sini. Jadi terpaksa tiap pagi dan sore ke sini,” kata Mardasiah salah satu warga (21/9).
Hal senada juga disampaikan oleh Edy.
“Semenjak musim kemarau inilah kami mandi ke kali, dan terpaksa berjalan kaki sekitar satu kilo ke sini. Mandi, menyuci semuanya di sini,” ungkap Edy.
BACA JUGA:Gus Baha Bicara Soal Kiamat, Katanya jika Tiga Hewan Ini Masih Ada, Kiamat Belum akan Terjadi
Dengan kondisi tersebut, warga Kepahiang meminta agar pemerintah segera melakukan penanggulangan seperti ketersediaan air bersih, mengingat meski sudah dua kali diguyur hujan, namun belum berdampak pada sumur warga yang masih kering.
Sebelumnya, dampak kemarau panjang yang melanda ditambah fenomena el nino tidak hanya melanda lahan pertanian warga Kepahiang, namun juga sumur warga yang mulai kering.
BACA JUGA:16 Tanaman yang Dipercaya Mendatangkan Rezeki, Termasuk Serai
Seperti yang dialami warga di tiga desa di Kecamatan Kota Kepahiang yakni Jalan Tunggal, Desa Weskust dan Kesa Karang Enda.