NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Dalam kebudayaan Jawa, weton adalah sistem penanggalan yang menggabungkan hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Setiap weton dianggap memiliki energi dan karakteristik unik yang mempengaruhi kehidupan seseorang.
Konsep yang terkait dengan weton adalah tulang wangi, juga dikenal sebagai darah manis atau tulang renggang.
Tulang wangi, darah manis, dan tulang renggang memiliki arti yang sama, yaitu individu yang memiliki potensi disukai oleh makhluk gaib atau makhluk halus.
Makhluk halus dalam kepercayaan Jawa memiliki kekuatan supranatural. Bahwa makhluk halus tertarik pada individu dengan aura menarik dan pintu gerbang terbuka.
Orang yang memiliki tulang wangi sering memiliki sensitivitas terhadap hal-hal gaib seperti getaran atau suara yang tidak terlihat oleh orang biasa.
BACA JUGA:Berikut Jenis Layanan dan Syarat KUR BSI 2023, Tanpa Bunga, Pinjaman Sampai Rp 500 Juta
Salah satu ciri orang dengan tulang wangi adalah kemampuan untuk melihat makhluk halus atau bahkan tersesat di alam gaib.
Individu yang memiliki tulang wangi atau tulang renggang sering merasa melihat atau berinteraksi dengan sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain.
Hal ini terjadi karena mereka merasakan adanya gesekan energi dalam tubuh mereka, yang dapat menimbulkan sensasi dingin, panas, atau sakit.
Sensasi tersebut mungkin lebih intens dirasakan jika individu berada di tempat-tempat dengan energi gaib yang kuat.
Saat ini memang soal weton tulang wangi lagi viral. “Akhir-akhir ini, weton tulang wangi membuat saya merasa badan panas, sangat lelah, leher dan bahu terasa kaku, mual sepanjang hari, kadang pusing seperti kurang darah, tidur tidak nyenyak, sering terbangun dan bermimpi aneh. Saya pikir kenapa, ternyata sudah dekat tanggal 1 Suro," kata salah satu akun TikTok.
Hubungannya dengan 1 Suro
Malam satu Suro adalah malam yang dianggap sakral dan misterius oleh banyak orang.
Malam satu Suro jatuh pada tanggal satu Muharram dalam kalender Islam dan memiliki banyak tradisi yang dipercayai oleh masyarakat, terutama di Pulau Jawa.
Salah satunya adalah membersihkan diri dan benda-benda pusaka di tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat pada malam tersebut.