Dalam catatan sejarah menunjukan serangan tentara Mongol ke Irak menggunakan pasukan sebanyak 200 Ribu Pasuka pada tahun 1258 M. khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutasim dipenggal kepalanya dan runtuhlah dinasti Abbasiyah.
Istana yang dihancurkan, bangunan di Baghdad diratakan dengan tanah, seluruh warga kota dibunuh, kecuali beberapa orang saja yang selamat.
Buku-buku yang ada di perpustakaan Baghdad itu dimusnahkan dan dibuang ke Sungai Tigris atau sungai Dajlah, hingga konon air sungai berwarna hitam oleh tintanya. Secara garis besar Asia Tengah dikuasai Mongol dan tentara Islam sirna.
Keadaan kacau tersebut mendorong kaum Tassawuf bangkit untuk berjuang. Orang-orang Sufi ini mengorganisir kelompok-kelompok gerilyawan dan bersama Pasukan Kerajaan Mamluk dari Mesir, hingga berhasil membendung perluasan kekuasaan Pasukan Mongol.
Mereka berhasil mengalahkan pasukan Mongol dalam pertempuran dahsyat yang dikenal sebagai Pertempuran Ain Jalut di Palestina pada 3 September 1260.
Dinasti Ilkhan didirikan oeh Hulagu Khan setelah menghancurkan kekhalifahan Islam. Akan tetapi pada masa cucunya, Ahmad Teguder, yang menjadi raja ke-3 dinasti tersebut, ia justru memeluk Islam meski hanya berkuasa selama dua tahun (1282-1284).
Pada era dinasti Ilkhan Raja ke-7 yaitu Ghazan (1295-1304), beliau memeluk Islam menjadi Mahmud Ghazan, Islam mulai bangkit kembali. Posisi umat Islam mendapat ruang dakwah, dan peradaban Islam dikembangkan lagi.
Perjuangan para kaum Sufi dengan senjata Spiritual Sholawat Asyghil bisa menjadi contoh bagi kita bahwa Sholawat memiliki andil besar dalam membantu perjuangan. Sholawat mempunyai banyak kemuliaan dan keutamaan untuk kebaikan manusia. Ash-Shawabu Minallah.