Perintah kedua, untuk setiap orang yang ikut serta dengan Nabi Luth agar tidak tertinggal dan ketika berjalan meninggalkan kota agar tidak menoleh ke belakang.
Setelah perintah itu dilaksanakan Nabi Luth, akhirnya Allah SWT menimpakan azab bagi penduduk Kota Sodom seperti dijelaskan dalam Surat Hud ayat 82-83, Allah SWT berfirman: "Maka, ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya (negeri kaum Lut) dan Kami menghujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi. (Batu-batu itu) diberi tanda dari sisi Tuhanmu. Siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim."
BACA JUGA:Imam Mahdi Salah Satu Tanda Kiamat, Begini Ciri Kedatangannya Kelak
Menurut Ibnu Katsir, menerangkan maksud ayat di atas, "'Sijjil' adalah batu yang sangat keras dan kuat. Adapun 'mandhud' artinya bertubi-tubi. Maksudnya, batu yang diturunkan serentak dan susul menyusul dari langit hingga menimpa mereka. Pada setiap batu itu tertulis nama orang yang menjadi sasarannya."
Disampaikan Ibnu Katsir, batu yang menghujani penduduk Kota Sodom itu ada nama yang tertulis di batu tersebut. Nama itu adalah orang yang akan ditimpakan dengan batu itu.
Ahli tafsir ada yang menjelaskan, "(Malaikat) Jibril menghancurkan negeri Sodom dengan sayapnya. Negeri itu terdiri atas tujuh kota yang dihuni oleh beberapa orang penduduk. Ada yang mengatakan bahwa jumlah penduduknya 400 jiwa. Ada pula yang mengatakan bahwa jumlahnya 400.000 jiwa, tidak termasuk dengan hewan-hewan yang mereka miliki.
Penduduk negeri kaum Luth AS itu semuanya diangkat tinggi-tinggi ke langit hingga para malaikat mendengar suara kokok ayam dan gonggongan anjing milik penduduk. Setelah diangkat tinggi-tinggi, negeri itu pun dibalik hingga bagian atas berada di bawah dan bagian bawah berada di atas."
BACA JUGA:Tidak Sekadar Hiasan, Tanaman Ini Dipercaya Bisa Mendatangkan Rezeki
Demikianlah kisah Nabi Luth dan penduduk Kota Sodom. Semoga cerita ini bisa memberikan pembelajaran kepada kita.