NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Setiap umat muslim yang telah memenuhi syarat, diwajibkan untuk menunaikan sholat. Artinya jika meninggalkan sholat atau tidak menunaikannya, itu berarti akan dibalas dengan dosa.
Saat sholat, umat Islam juga diminta untuk khusyu. Namun kenyataannya, banyak dari kita yang ragu apakah sudah khusyu atau belum ketika menunaikan sholat.
Seringkali ketika sedang menunaikan sholat, kita teringat dengan pekerjaan yang belum tuntas. Atau kita menjadi ingat dengan permasalahan di kantor.
BACA JUGA:5 Sholawat Ini Paling Disukai Allah, Walaupun Semua Sholawat Bernilai Pahala
Karena sering mengalami hal seperti ini banyak dari kita yang menanyakan apakah sholat kita tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT? Menjawab pertanyaan ini, Gus Baha pernah membahasnya dalam salah satu kajiannya.
Ditegaskan Gus Baha, setiap muslim tidak perlu khawatir apakah sholat yang tidak khusyu tidak diterima oleh Allah SWT.
Dijelaskan Gus Baha, menurut Madzhab Abu Hasan As-Syadzili, seseorang yang menunaikan sholat tidak usah pesimis sholatnya tidak diterima.
Karena kekhawatiran tersebut merupakan bentuk keraguan ketika sholat dan tidaklah bagus.
“Ciri khasnya Mazhab Syadzili itu adalah orang itu tidak boleh merasa salah. Imam Syadzili itu punya murid alim namanya Abul Abbas Al Mursyi yang punya murid alim namanya Ibnu Athoillah yang mengarang Kitab Hikam. Jadi, cerminan Mazhab Syadzili adalah apa yang ada dalam kitab Hikam,” jelas Gus Baha.
BACA JUGA:Penipu Semakin Banyak Berkeliaran, Sholawat Ini Amalan agar Tidak Menjadi Korban
Dilanjutkan Gus Baha, perasaan ragu saat menunaikan sholat atau setelah selesai sholat, merupakan sesuatu yang wajar. Karena setiap umat Islam mengharapkan sholat yang dikerjakannya diterima oleh Allah SWT.
Dengan demikian sholat tersebut menjadi nilai pahal. Namun karena terlalu banyak yang dipikirkan, seringkali pikiran-pikiran tersebut muncul ketika sholat.
Bahkan adakalanya seseorang menjadi lupa jumlah rekaat yang telah ditunaikan lantaran sedang memikirkan hal yang lain. Atau ada juga yang lupa ruku namun langsung sujud.
Gus Baha kemudian menyampaikan sesuatu yang pernah disampaikan Abu Hasan Assyadzili.
“Saya ini tidak tahu, sholatku diterima atau tidak? Menurut Mazhab Syadzili kalau kita ngomong seperti itu diamuk, syirik kamu kalau ngomong begitu,” kata Gus Baha.