NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ada banyak ibadah sunnah yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah sholat dhuha yang bisa dikerjakan di pagi hari. Jumlah rakaat sholat dhuha bisa dilakukan dua rakaat atau lebih.
Keutamaan sholat dhuha ini juga diungkap dalam hadist ari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dikutip dari berbagai sumber, ada tiga waktu dalam shalat dhuha. Seperti yang pernah dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH). Berikut ini penjelasannya
BACA JUGA:Akhir Tahun 2023 Pemerintah Siapkan BLT El Nino Rp400 Ribu, Ini Kriteria Penerimanya
- Awal Dhuha
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu shalat dhuha terbagi tiga dan setiap waktu itu memiliki kemuliaan sendiri.
“Shalat dhuha itu waktunya dimulai sejak waktu syuruq, saat perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya
‘Sampai bergeser lagi sekira bayangan itu 1 tombak,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Waktunya bernama syuruq, pergerakan mataharinya namanya isyraq, matahari berada di porosnya disebut masyriq.
“Saat bayangan matahari 1 tombak inilah waktu syuruq atau awal dhuha,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Awal dhuha, tarik 1 jam setelah shalat subuh, kurang lebih 1 jam paling cepat, awal syuruq 6.30 boleh nambah 15 menit tak ada masalah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Adapun kemuliaan yang ada di awal dhuha ini antara lain dikatakan oleh Ustaz Adi Hidayat tercantum dalam hadits At-Tirmidzi.