Siti Khadijah, Ibunya Umat Muslim, Setia Mendampingi Nabi Muhammad hingga Dipanggil Sang Kuasa

Minggu 29-10-2023,10:37 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad. Beliau juga dikenal sebagai sebagai Khadijah bint Khuwaylid. Sosok ini adalah wanita luar biasa yang tinggal di Arab pada abad ke-6. 

Siti Khadijah lahir dari keluarga kaya dan terpandang di kota Mekkah, dan dikenal karena kecerdasan, kecantikan, dan karakternya yang kuat. Sebagai seorang wanita muda, Siti Khadijah menjadi seorang pengusaha wanita yang sukses, menjalankan bisnis perdagangan yang berkembang pesat di Jazirah Arab. 

Dia dikenal karena kejujuran dan integritasnya, yang membuatnya menjadi sosok yang disegani di masyarakat. Suatu hari, Siti Khadijah mendengar tentang seorang laki-laki bernama Muhammad yang dikenal jujur dan baik hati. 

Penasaran, dia mempekerjakannya untuk memimpin salah satu karavannya, dan terkesan dengan keterampilan dan karakternya. Saat mereka bekerja sama, Siti Khadijah dan Muhammad semakin dekat dan akhirnya jatuh cinta.

BACA JUGA:Aturan Baru, Pakai Air Tanah Lebih dari 100 Ribu Liter per Bulan Wajib Izin Pemerintah

Terlepas dari perbedaan usia, mereka menikah dan menjadi mitra dalam cinta dan bisnis. Siti Khadijah mendukung Muhammad dalam misi kenabiannya, dan merupakan orang pertama yang masuk Islam setelah dia menerima wahyu. Bersama-sama, Siti Khadijah dan Muhammad menghadapi banyak tantangan, termasuk penganiayaan dari keluarga mereka sendiri dan dari masyarakat Mekah yang lebih luas. 

Siti Khadijah adalah tokoh penting dalam sejarah awal Islam, dan warisannya sebagai wanita yang kuat dan mandiri terus menginspirasi orang di seluruh dunia saat ini. Berikut rangkuman kisah Siti Khadijah, tokoh wanita yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam.

Siti Khadijah binti Khuwaylid, juga dikenal sebagai Khadijah al-Kubra, adalah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah Islam awal dan istri pertama Nabi Muhammad (saw). Dia lahir di Mekah, Arab, pada tahun 555 M dari keluarga kaya. Khadijah dikenal karena kecantikan, kecerdasan, dan ketajaman bisnisnya. Dia mewarisi bisnis perdagangan ayahnya yang sukses dan menjadi salah satu wanita terkaya di Mekkah. 

Dia juga dikenal karena kemurahan hati dan karya amalnya. Saat berusia 40 tahun, Khadijah mempekerjakan Muhammad muda untuk memimpin salah satu kafilah dagangnya. Terkesan dengan kejujuran, integritas, dan kebijaksanaannya, dia melamarnya, dan mereka menikah pada tahun 595 M. 

BACA JUGA:8 Resep Kuliner Zaman Nabi Muhammad, Nomor 4 Favorit Orang Indonesia

Khadijah adalah seorang istri yang berbakti dan pendukung setia misi Muhammad untuk menyebarkan pesan Islam. Dia adalah orang pertama yang menerima kenabiannya dan menjadi salah satu sahabat terdekatnya. Dia juga memainkan peran penting dalam komunitas Islam awal, menggunakan kekayaannya untuk mendukung orang miskin dan membutuhkan.

Khadijah meninggal pada tahun 619 M, pada usia 65 tahun. Kepergiannya kehilangan besar bagi Nabi Muhammad, yang menyebutnya sebagai "pasangan dalam hidup dan iman". Dia dikenang sebagai panutan bagi wanita Muslim, simbol iman, keberanian, dan kemurahan hati.

1. Siti Khadijah adalah wanita bisnis yang sukses dan terhormat. 

Siti Khadijah lahir dari seorang ayah yang merupakan seorang saudagar sukses di suku Quraisy mereka di Mekkah. Dia mewarisi keterampilan ayahnya pada saat sejarah ketika masyarakat didominasi laki-laki dan berbahaya. Setelah kematian ayahnya, dia mengambil alih bisnis dan memperdagangkan barang melalui pusat perdagangan utama pada saat itu, dari Mekkah ke Suriah dan ke Yaman, mempekerjakan orang-orang yang paling dapat dipercaya untuk menghadapi rute perdagangan yang berbahaya.

Bisnisnya lebih besar dari semua perdagangan Quraisy digabungkan, dan itu adalah yang paling terkenal dengan reputasi barang-barang yang adil dan berkualitas tinggi. Dia memiliki mata yang tajam dan sangat intuitif, mendapatkan julukan, Ameerat-Quraysh ("Putri Quraisy") dan al-Tahira ("Yang Murni") karena reputasinya yang luar biasa. Khadijah tahu apa yang dia lakukan dalam bisnis, tidak pernah mengorbankan kesopanan atau integritasnya untuk berhasil dalam perdagangan yang didominasi laki-laki. 

Kategori :