Hal tersebut juga merupakan upaya produsen untuk memudahkan konsumen dalam menentukan jenis oli yang tepat.
BACA JUGA:Tandon Air Berlumut Bisa Mendatangkan Penyakit, Ini 7 Cara Mudah Membersihkannya
- Hasil penggunaan
Hasil penggunaan oli motor dan mobil pada mesin kendaraan tentu saja berbeda.
Pada umumnya, motor memiliki mesin pendingin yang lebih sederhana dibandingkan mobil.
Nah, apabila mesin motor memiliki suhu yang tinggi ketika dikendarai, bisa jadi kendaraanmu memakai oli yang seharusnya digunakan untuk mobil. Itu artinya bukan oli yang seharusnya untuk motor.
BACA JUGA:Nyesel Baru Tahu, Ini 6 Cara Merebus Telur agar Mudah Dikupas dan Tetap Utuh
Lantas, apa dampak jika oli mobil digunakan untuk motor?
Jika penggunaan oli mobil untuk motor terpaksa dilakukan, maka risiko terbesar yang harus diterima bagi pemilik motor yakni terjadinya slip kopling. Alhasil, performa motor akan terganggu.
Walaupun sekarang ini motor sudah memiliki transmisi manual dan otomatis dengan kopling basah serta kering, tapi tingkat oil stress pelumas pada motor lebih tinggi karena putaran yang dihasilkan.
Bukan hanya itu saja, bahkan sistem pendinginan mesin sepeda motor tidak seperti mobil. Kenapa? Sebab, mesin mobil dan motor juga memiliki perbedaan dari sisi kapasitas.
BACA JUGA:Ini 5 Tanda Rumah yang Dihuni oleh Makhluk Halus, Nomor 4 Paling Seram
Nah untuk motor, putaran mesin lebih besar karena kapasitasnya kecil sedangkan pada mobil, RPM yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.
Maka dari itu, pemilik kendaraan menggunakan oli yang sesuai dengan jenis kendaraan. Hal tersebut agar kendaraan dapat bekerja maksimal.
Dampak telat ganti oli mobil dan motor
Berikut ini beberapa dampak buruk telat mengganti oli mobil: