BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu akan ikut mengawal kasus dugaan penganiayaan kepada guru SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.
BACA JUGA:4 Bulan Nikahi Ibunya, Pria Ini C4buli Anak Tiri
Disampaikan Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Haryadi, PGRI akan ikut mengawal kasus ini. Dirinya juga meminta agar pihak sekolah bisa menemukan jalan terbaik.
BACA JUGA:Kasus Siswa Tonjok Guru Sudah Berstatus Penyidikan
"Kita harapkan pihak sekolah terutama kepala sekolah untuk dapat mencari jalan yang terbaik," ujar Haryadi.
Selain itu, Haryadi juga meminta agar pengurus PGRI Kota Bengkulu segera mengambil tindakan.
BACA JUGA:Modal Rp100 Ribu Bisa Dapat Motor. Kok Bisa?
"Kami harapkan kepada pengurus kota mengecek hal ini dan dapat mengambil langkah-langkah. Sebagai organisas di tingkat provinsi, saya juga akan ikut memantau perkembangannya," kata Haryadi.
Peristiwa ini terjadi bulan Desember lalu. Ketika SA masih berstatus sebagai murid. Namun sekarang SA dikabarkan sudah dikeluarkan dari sekolah.
BACA JUGA:Capaian KIA Sudah 77 Persen, Dukcapil Benteng Jemput Bola
Menurut korban Silvia, saat melakukan pemukulan, SA menggunakan alat semacam besi yang dimasukan ke dalam jari tangan. Hanya saja sebelumnya SA membantah jika memukul korban menggunakan alat.
Awal penganiayaan diceritakan korban Silvia, ketika dirinya bersama dengan guru lain ingin menyelesaikan masalah pelaku SA dengan salah satu seorang murid yang lain. Masalahnya, SA disebut merusak sepeda motor milik murid lain itu.
BACA JUGA:56 Formasi Kosong Pelamar, Bupati Seluma Pastikan Rekrutmen P3K Kesehatan Kembali Dibuka
Untuk menyelesaikannya, pihak sekolah memanggil SA, murid pemilik motor serta orang tua mereka. Semuanya berkumpul di ruang BK sekolah.
Lalu pihak sekolah mengeluarkan surat teguran yang harus ditandatangani SA dan orang tuanya.