NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Karena mengganggu kenyamanan dan sering merugikan, banyak pemilik rumah yang berburu dan membunuh tikus. Bagaimana hukumnya menurut Islam membunuh tikus. Apakah dilarang?
Seperti diketahui tikus merupakan salah satu hewan yang sering ditemukan di dalam rumah. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghargai semua makhluk hidup. Namun, Islam juga memperbolehkan untuk membunuh hewan yang merugikan.
Dikutip dari buku Kajian Islam Profesi Peternakan oleh Retno Widyani, beberapa hewan yang harus dibunuh ada lima jenis kelompok hewan yang dipandang berbuat keji. Hewan tersebut dianjurkan untuk dibunuh karena dapat mengganggu hingga membahayakan manusia termasuk tikus.
BACA JUGA:3 Mitos Suara Benda Jatuh di Atap Rumah, Benarkah Tanda Ada Mahluk Halus?
Ketentuan ini berdasarkan hadits berikut:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
"Ada lima jenis binatang yang seorang muhrim hendaknya dibunuh walaupun di tanah haram, yaitu: burung gagak, burung had'ah, kalajengking, tikus, dan anjing liar.” (HR. Bukhori Muslim)
Lantas, bagaimana hukum membunuh tikus dalam Islam?
Disadur dari buku Kitab Induk Fiqih Islam oleh Imam Asy-Syafi’i, hukum membunuh tikus adalah sunnah. Penyebab tikus termasuk digolongkan hewan “fasiq” adalah karena ia bisa membahayakan manusia.
Tikus bisa menimbulkan penyakit pes, bau tidak sedap, rusaknya pakaian, rusaknya peralatan rumah tangga dan hal-hal menjengkelkan lainnya. Meski tikus boleh dibunuh, tetap harus dilakukan dengan cara yang tidak menyiksa untuk mempercepat kematiannya. Sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut:
عَنْ رَسُوْلِ اللهِﷺ قَالَ: إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
Artinya: “Dari Rasulullah SAW bersabda, sungguh Allah mewajibkan berbuat ihsan (berbuat baik) kepada siapa pun. Jika kalian membunuh (hewan), maka lakukan dengan cara yang baik. Apabila kalian menyembelih binatang, maka lakukanlah dengan cara yang baik. Hendaknya seorang dari kalian menajamkan alat sembelihnya sehingga bisa meringankan rasa sakitnya.’” (HR Muslim).
BACA JUGA:Kata Ustadz Khalid Basalamah, Tikus Masuk Rumah Bisa saja Ini Artinya, Banyak-banyak Istighfar
Berdasar hadits tersebut, Rasulullah SAW memerintahkan menajamkan belati agar hewan yang disembelih tidak tersiksa. Jika Anda merasa sanggup untuk membunuh tikus dengan cara disembelih, maka boleh dilakukan.
Cara tidak ihsan atau tidak boleh dilakukan dalam syariat Islam adalah membunuh tikus dengan cara dilaparkan sampai mati atau diikat kemudian diseret dengan sepeda sepanjang jalan.