Ada 3 Jenis Oli Mesin yang Beredar di Pasaran, Pahami Arti Kode Huruf dan Angka di Botol Kemasan

Kamis 09-11-2023,00:45 WIB
Reporter : Tim Liputan
Editor : Agus Faziar

Karakter dan kualitas oli sintetik jelas sangat bisa diatur sesuai dengan keinginan. Sayangnya, oli jenis full sintetik ini punya banderol harga yang lebih mahal diantara dua jenis oli lainnya.

Mobil yang menggunakan oli jenis ini biasanya mobil penumpang, mobil sport dan mesin-mesin berperforma. 

BACA JUGA:8 Jenis Oli Matic yang Dianjurkan Untuk Honda vario 125 Kesayangan Bikers

Cara Membaca Kode Oli

Untuk tahu oli yang tepat, Anda harus membaca kode pada oli. Kode ini punya nama SAE atau yang punya makna sebagai society of automotive engineers. 

Kode-kode inilah yang biasanya merupakan paduan angka dengan huruf. Misalnya 10w-40, atau 20w-50 dan lain sebagainya. 

Kode tersebut merupakan angka yang menandakan sebagai tingkat kekentalan oli. Jadi, Anda bisa memilih pelumas sesuai kebutuhan mesin. 

Biasanya semakin kecil angka di depan, akan semakin encer olinya. Huruf W setelah angka di depan menandakan sebagai arti winter atau musim dingin.

BACA JUGA:Efek Telat Ganti Oli Mesin Matic, Motor Mati Total

Lalu, bagaimana cara membaca kode oli ini? Misalnya, sebuah produk punya angka SAE 10w-40 artinya oli tersebut punya kekentalan 10 pada suhu dingin terendah.

Sedangkan angka di belakang menandakan kekentalan oli saat mencapai titik didih. Misal angka 40, berarti tingkat kekentalannya mencapai 40 saat suhu 100 derajat celcius. 

BACA JUGA:Waktu Terbaik Mengganti Oli Matic Vario , Termasuk Oli Gardan Agar Performa Mesin Terjaga

Semakin kecil angka depannya, semakin rendah potensi oli tersebut membeku di suhu paling dingin. Biasanya oli dengan angka rendah digunakan di negara beriklim dingin seperti Eropa dan Amerika.

Mobil-mobil di negara yang udara musim dinginnya cukup ekstrem biasanya membutuhkan oli dengan angka 0w di depannya. (Tim)

Kategori :