Pada 2021 lalu, Gus Iqdam menikah dengan Nilatin Nihayah yang merupakan anak dari salah satu kiai besar di Ponpes Lirboyo Kediri, almarhum KH Toha Widodo Zaini Munawwir. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir.
Tarif Mengundang Gus Iqdam
Karena peminatnya semakin banyak, jadwal dakwah Gus Iqdam semakin padat. Bahkan sudah penuh hingga Februari tahun depan.
Meski sudah penuh namun masih banyak yang berniat mengundang Gus Iqdam untuk mengisi ceramah. Selain itu banyak juga yang ingin tahu berapa tarif mengundang Gus Iqdam.
Mengenai tarif mengundang Gus Iqdam, hingga saat ini tidak ada yang tahu. Sebab, Gus Iqdam tidak pernah mematok nominal tarif ceramahnya. Sebenarnya, Gus Iqdam ingin lebih fokus mengisi pengajian rutin di rumahnya.
BACA JUGA:Kesempatan Bergabung dengan Indomaret, Minimal Lulusan SMA atau Mahasiswa, Kontrak Kerja Part Time
“Yang saya perjuangkan yang rutinan di rumah ini,” jelas Gus Iqdam.
“Loh mangke Njenengan kan dapat amlop Gus. Luh amplopnya orang-orang…, wong saya ini tidak narif,” imbuhnya.
Amalan Pelunas Utang dari Gus Iqdam
Utang piutang sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat ini. Ada yang pinjam uang ke bank, pinjam ke pinjol atau membeli kendaraan dengan cara kredit. Semuanya adalah utang.
Karena perkara utang, seringkali juga kita dibuat pusing. Terkadang sedang tidak punya uang namun sudah jatuh tempo untuk membayar cicilan. Dalam kondisi seperti itu kita berharap agar cepat terbebas dari utang.
Masalah utang ini pernah dibahas Gus Iqdam. Dalam salah satu pengajiannya, ada salah seorang jemaah yang mengaku sedang memiliki utang. Dia pun berharap agar utang-utang tersebut segera lunas.
Mendengar ucapan jemaah itu, Gus Iqdam kemudian memberikan suatu amalan yang bisa membantu untuk mempercepat melunasi utang. Amalan ini juga bisa untuk menjauhkan kemiskinan.
Amalan yang dimaksud Gus Iqdam itu adalah membaca sholat nabi. “Tenang, ini tadi cocok dengan apa yang saya ucapkan tadi, di kitab Fawaid Ad-Dzikri Wasshalah alan Nabii, itu dijelaskan bahwa sholawat ini menjadi sebab menolak kefakiran,” kata Gus Iqdam.