Biasanya, tidak sedikit responden yang enggan untuk didata dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu, petugas sensus harus pandai melakukan negosiasi. Apabila si responden tidak ingin diwawancara siang hari, coba nego untuk wawancara di pagi, sore, atau malam hari.
Akan tetapi, apabila si responden tidak bisa diwawancara di hari kerja, coba nego untuk wawancara di akhir pekan. Intinya, nego terus sampai si responden mau diwawancara dan dapat jawabannya.
BACA JUGA:Berapa Lama Masa Kontrak Kerja Mitra Statistik BPS? Cek juga Gajinya
4. Bisa Membaca Google Maps
Memang sih, tidak semua orang dapat membaca peta, khususnya peta di Google Maps. Namun, apabila kamu direkrut jadi petugas sensus, membaca peta merupakan skill yang wajib kamu miliki. Bukannya apa-apa, ketika bertugas ke lapangan, para petugas akan dibekali peta wilayah tugasnya.
Di situ tertera batas-batas wilayah tugas lengkap dengan landmark-nya. Jangan sampai malah bertugas di tempat yang bukan wilayah tugasnya.
5. Tulisan Bagus
Sebenarnya, skill ini wajib dikuasai oleh petugas di wilayah yang menggunakan metode PAPI.
Jadi, petugas sensus mewawancarai responden menggunakan kuesioner biasa yang ditulis tangan. Sehingga, penting bagi petugas sensus untuk memiliki tulisan yang bagus alias dapat dibaca dan tidak memalukan.
6. Bisa Bahasa Daerah
Sebenarnya, yang ini tidak wajib. Namun, hal ini bisa jadi nilai tambah buat seorang petugas sensus. Biasanya responden lebih welcome kalau ditanya petugas menggunakan bahasa daerah.
BACA JUGA:Kuota Pendamping Lokal Desa 2023 untuk Bengkulu, Ternyata Kabupaten Ini Terbanyak
Ada semacam kedekatan psikologis antara petugas sensus dan responden. Kalau sudah begini, responden bakal menjawab pertanyaandengan senang hati.
Lantas, apakah setelah lolos seleksi langsung bertugas?
Tentunya calon mitra statistik BPS perlu mengetahui hal tersebut. Jadi, apabila peserta lolos seleksi maka mereka belum tentu langsung bekerja atau bertugas. Dikarenakan sejumlah hal, yakni: