BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM -Banyak sekali permainan era 80/90an yang sudah mulai terlupakan atau bahkan hilang. permaian yang menjadi idola pada zamannya tersebut tenggelam dengan kemajuan zaman dan teknologi.
Saat ini anak-anak lebih permainan yang mengandalkan teknologi seperti game di handphone maupun Komputer.
Berikut permainan era 80/90an :
Lompat Tali:
Permainan ini dimainkan oleh anak perempuan dan laki-laki. Cara bermainnya satu orang atau lebih melompati sebuah tali yang dikibas-kibaskan oleh dua orang pemegang tali. Bahkan pelompat tali bisa bermain secara tunggal, berpasangan ataupun bertiga.
Petak Umpet atau Kucing-kucingan
Permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya dilakukan di luar ruang.
Kelereng
Permainan tradisional yang berbentuk bulat dan terbuat dari kaca. Umumnya dimainkan oleh anak laki-laki.
Congklak
Permainan yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia . Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak atau biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Yoyo
Permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari plastik , kayu , atau logam ) yang dihubungkan dengan suatu sumbu , dimana tergulung tali yang digunakan.
Bedil Bulu
Permainan adalah alat permainan anak-anak berbentuk senapan yang terbuat dari bambu. Sedangkan pelurunya bisa menggunakan kertas yang dibasahi atau biji tanaman bonsai.
Bentengan
Permainan Dua kubu yang saling bertarung dan bersaing untuk menyentuh benteng lawannya terlebih dahulu. Permainan yang cukup menarik di masanya.
Meriam Bambu
Salah satu permainan tradisional Melayu khas yang cukup populer serta dikenal di berbagai daerah–daerah Melayu dan biasa diramaikan saat bulan Ramadhan.
Enggrang
Permainan tradional yang menggunakan dua buah bambu yang berukuran sama besar dengan ketinggan dua sampai tiga meter. Dalam permainan ini perlu keseimbangan saat berpijak dan berjalan menggunakan bambu.
Ular Naga
Pemainan yang dilakukan 5 sampai 10 orang, setiap anak berbaris memanjang, dari depan ke belakang, setiap pemain memegang pundak pemain yang ada di depannya.
Kemudian ada dua orang anak yang berperan sebagai gerbang. Barisan itu akan bergerak melingkar kian kemari bagai Naga yang berjalan-jalan. Sambil menyanyikan lagu, mereka mengitari gerbang yang berdiri di tengah-tengah arena permainan.
Layang-layang
Layang-layang merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya
Injit-injit semut
Injit-injit semut ini dilakukan dengan tangan yang disusun ke atas dengan saling mencubit bagian atas tangan . Tangan yang paling bawah akan berpindah ke atas untuk mencubit tangan temannya ketika lagu selesai.
Bola Kasti
Permainan bola kasti adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu dengan cara melempar, menangkap, dan memukul bola kasti dengan tongkat.
Pengertian Permainan Tradisional Menurut Para Ahli dilansir dari http://www.Phinhome.id
Kurniati (2011)
Menurut kurniati, permainan anak tradisional dapat mestimulasi anak dalam mengembangkan kerjasama, membantu anak menyesuaikan diri, saling berinteraksi secara positif, dapat mengkondisikan anak dalam mengontrol diri, mengembangkan sikap empati terhadap teman, menaati aturan, serta menghargai orang lain.
BP-PLSP (Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda)
Permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan sebagai hasil pengendalian budaya yang di dalam prosesnya terdapat nilai-nilai pendidikan. Nilai pendidikan ini menjadi salah satu unsur pengenalan dalam dunia anak yang lebih dekat dengan masyarakat.
Atik Soepandi
Pengertian permainan tradisional adalah permainan yang menggunakan alat-alat sederhana yang mengandung unsur budaya dan pendidikan. Unsur buday dan pendidikan dalam permainan tradisional menjadi satu lantaran dalam kegiatannya selalu bertumbuh pada kemampuan intelektualitas.
Homo Ludens
Permainan tradisional adalah permianan yang dilakukan untuk menanamkan budaya dan karekter terhadap pelakunya. Budaya karakter ini terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, misalnya karakter pantang menyerah, soprtifitas, dan lain sebagainya.
Domingos, dkk (2013)
Menurutnya, permianan tredisional seperti nekeran/kelereng merupakan salah satu jenis ragam permainan kreatif yang berfungsi melatih anak untuk fokus, melatih anak untuk memberi penghargaan kepada ketercapaian seorang teman, serta melatih anak untuk percaya diri.
Yucel Gelisli dan Elcin Yazici (2015)
Bermain merupakan salah satu kebutuhan dasar anak. Anak-anak bisa menggabungkan semua pengetahuan, keterampilan yang dibutuhkan di masa depan melalui permainan, serta mampu menjelaskan diri mereka sendiri dan menunjukkan keterampilan mereka.
Tim