KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Desa Tebat Monok Kepahiang pada Jumat (24/11) sore. Satu unit truk pengangkut kertas terguling saat melintasi jalan menurun dari arah kawasan pegunungan liku sembilan Kepahiang.
Truk asal pulau Jawa dengan nomor polisi T 8554 ZT itu dikemudikan oleh Abdul Muhid Naibaho warga Ciampea Bogor. Sopir tak bisa lagi mengendalikan laju kendaraannya dan hilang kendali saat menuruni jalan yang menikung. Lantaran terlalu keluar saat mengambil sisi lajur kiri, roda truk terjatuh dari badan jalan, sehingga truk oleng dan terguling.
BACA JUGA:Heboh! Dump Truk Terseret Air Bah Sungai Alas, Begini Kondisi Sopirnya
Kasat Lantas Polres Kepahiang, Iptu Bole Susanja menyampaikan, kecelakaan bermula saat truk nahas tersebut melaju dari arah kota Bengkulu menuju Kepahiang. Saat melintasi wilayah di lokasi kejadian truk hilang kendali saat menuruni jalan yang menikung. Diduga karena faktor jalan licin sehingga sopir tak bisa mengontrol laju kendaraan.
"Saat kejadian memang cuaca tengah hujan sehingga licin dan sopir tak bisa mengendalikan dan terjadilah kecelakaan tunggal tersebut," terang Iptu Bole Susanja, Jumat (24/11).
BACA JUGA:Lewat Jembatan Lapuk, Truk Molen Terperosok di Ulu Talo
Hasil olah tkp personel unit Gakkum Satlantas Polres Kepahiang, diduga kuat sang sopir terlalu mengambil jalur kiri karena memang pemandangan sang sopir terganggu karena hujan sehingga ban mobil keluar jalur dan kecelakaan tak bisa terelakkan.
"Beruntung mobil terguling ke arah tepi jalan dan saat kejadian kondisi jalan memang sepi laju kendaraan, sehingga tak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini," tambah kasat lantas.
BACA JUGA:3 Penyebab Kaca Mobil Berjamur, Gunakan Kiat Ini Biar Kaca Mobil Kembali Kinclong
Hingga saat ini, untuk kendaraan masih dalam upaya evakuasi karena masih menunggu kendaraan derek, namun demikian tak mengganggu lalu lintas karena memang berada di tepi jalan.
"Saat ini masih diupayakan evakuasi dengan derek karena kondisi jalan menanjak sehingga menyulitkan proses evakuasi," tandasnya.
(Nico Relius)