Bagi peminat supercar Lamborghini Aventador di Indonesia, harga Rp. 6,7 Miliar dirasa sangat mahal di kantong mereka.
Apalagi dengan tingkat kurs mata uang yang berubah-ubah membuat harga nya semakin lebih mahal, itu masih harga untuk membelinya belum lagi ditambah dengan pajak yang harus dibayarkan.
Bayangkan saja pajak dari mobil yang satu ini dapat mencapai Rp. 200 jutaan per tahunnya, dengan pajak yang segitu tingginya bisa-bisa kita membeli satu unit mobil baru.
2. Konsumsi Bahan Bakar Boros
Dilihat kembali bahwa mobil ini yang notabene didesain untuk berkendara dalam kecepatan tinggi, membuat konsumsi bahan bakarnya yang lumayan boros.
Kinerja mesin yang mesin yang cukup berat membuat sirkulasi bahan bakar mengalir begitu cepat meskipun Anda hanya memakainya dalam kecepatan sedang.
Hal ini lagi - lagi berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan.
BACA JUGA:Sobat Suka Dengan Mobil Tua, Ga Usah Takut Lho! Ini Tips yang Harus Sobat Lakukan
3. Bodi Mobil Yang “Ceper” Tidak Cocok Untuk Jalanan Indonesia
Lamborghini Aventador ini memiliki Ground Clearance yang cukup rendah sehingga mungkin bisa menyebabkan mobil “ tersangkut” di jalanan Indonesia.
Tentunya desain mobil seperti ini kurang begitu cocok untuk digunakan di jalanan Indonesia, karena mayoritas jalanan di Indonesia terpasang Speed Trap atau orang Indonesia menyebutnya “ Polisi Tidur” yang kemungkinan membuat mobil stuck.
Sangat tidak dianjurkan sekali memakai mobil ber-Ground Clearance rendah pada saat berkendara di Indonesia.
(Tim)