BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Panti pijat yang berada di Jalan WR Supratman Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu viral pada Kamis (30/11) karena menelan korban jiwa. Seorang pria berusia 61 tahun asal Bengkulu Utara menghembuskan nafas terakhirnya saat menikmati layanan kebugaran dari salah satu terapisnya berinisial SJ.
BACA JUGA:Geger, Pria Paruh Baya Meninggal Dunia Ketika Lagi Begituan di Panti Pijat
Sang terapis SJ yang ikut ke RS Bhayangkara saat dikonfirmasi mengatakan bahwa almarhum RE tersebut sudah sering datang ke Panti Pijat dan menjadi langganan tetapnya setiap bulan. Pengakuan SJ, RE ini datang seorang diri dan meminta layanan begituan darinya dengan tarif sebesar Rp 150 ribu. Ketika disinggung apakah RE menggunakan obat-obatan sebelum begituan, SJ mengaku tidak tahu.
SJ mengaku sebelum memberikan layanan begituan, dirinya sempat membuatkan RE secangkir susu panas.
"Memang sudah beberapa kali datang ke tempat aku, dan untuk jasanya sebesar 150 ribu rupiah," beber SJ yang di wawancara langsung dirumah sakit Bhayangkara Polda Bengkulu.
BACA JUGA:9 Desa di Mukomuko Rawan Swasembada Pangan Karena Faktor Jalan dan Tidak Ada Lahan
Pengakuan SJ, pelanggannya ini mendadak mengeluarkan suara mengorok dan langsung tidak sadarkan diri saat posisi sedang begituan. Lantaran panik, SJ pun berusaha menyadarkan korban dan kemudian meminta bantuan warga disekitar.
Pihak kepolisian dari Polresta Bengkulu dan Polsek Muara Bangkahulu yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi panti pijat untuk melakukan olah tkp dan mengamankan sejumlah barang bukti guna proses penyelidikan, termasuk memasang police line di lokasi panti pijat.
BACA JUGA:Gulai Rebung Asam Undak Liling, Tidak Sadar Perut Sudah Kenyang dan Bermanfaat untuk Kesehatan
Sementara itu, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol. Aris Sulistyono melalui Kasi Humas Polresta Bengkulu Iptu Endang Sudrajat menyatakan, pasca beberapa jam kemudian pihak keluarga dari RE yang mendapat kabar telah mendatangi RS Bhayangkara dan menolak untuk melakukan autopsi karena tidak ditemukan tanda kekerasan.
Dengan membuat surat pernyataan, jenazah korban kemudian dibawa pulang pihak keluarga untuk disemayamkan. Untuk diketahui, lokasi panti pijat tersebut sebelumnya sering kali di razia pihak kepolisian karena diduga menjadi tempat layanan prostitusi terselubung berkedok panti pijat.
BACA JUGA:Handphone Kamu Cepat Panas, Ternyata Ini Penyebabnya, Simak pula Cara Mengatasinya
(Rendra Aditya)